12 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Polri Terus Bekerja

Kamis, 14 Januari 2021 | 22:33 WIB
12 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Polri Terus Bekerja
Petugas DVI Polri membawa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejauh ini 12 korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah berhasil teridentifikasi. Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur baru akan berhenti melakukan identifikasi para korban sampai benar-benar dipastikan tidak ada lagi body part ditemukan.

"Kita akan bekerja sampai body part sudah tidak ada lagi komitmen tim bekerja secara maksimal, memberikan kepastian kepada keluarga korban," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Sementara itu, Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Dr Ratna, mengatakan pihaknya berkerja mengidentifikasi korban tidak dalam posisi tergesa-gesa.

"Memang kami tidak tergesa-gesa. Misalnya kami dapet 30 kantong, 30 kantong harus kami kerjakan hari itu tidak harus," kata Ratna di lokasi yang sama.

Baca Juga: Dompet Pramugari Sriwijaya Air SJ182 atas Nama Yunni Dwi Saputri Ditemukan!

Terlebih situasi pandemi Covid menambah tantangan tersendiri dalam proses identifikasi korban. Namun begitu, pihaknya terus mengupayakan maksimal dalam identifikasi korban.

Sementara Kepala Tim Rekonsiliasi dari DVI Polri Kombes Agung Widjajanto, mengatakan proses identifikasi korban tidak semudah yang dibayangkan hal itu berkaca dari temuan body part dari TKP. Menurutnya, memang identifikasi memakan waktu yang lama.

"Misalnya materialnya apakah unsur DNA atau tidak, apakah masih layak diperiksa atau tidak, misalnya sudah pembusukan lanjut mungkin sudah tidak bisa, tapi ketika bisa misalnya tulang itu akan dipilih-pilih itulah yg membuat tidak bisa begitu bisa cepat," tuturnya.

"Kemudian tidak semuanya melalui sidik jari. Misalnya seperti itu. Mungkin lain kali ada yang melalui properti, misalnya cincin yang khas, gigi sampai saat ini belum ditemukan bagian rahang yang cukup bisa dilakukan pemeriksaan," sambungnya.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Update Hari ke-6: 36 Kantong Isi Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Ditemukan

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI