239 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Ditemukan Sejak Hari Pertama

Kamis, 14 Januari 2021 | 20:55 WIB
239 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Ditemukan Sejak Hari Pertama
Petugas DVI Polri membawa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada hari keenam, Kamis (14/1/2021) kembali membuahkan hasil. Hingga pukul 20.00 WIB, kembali ada tambahan terkait temuan potongan tubuh manusia maupun serpihan pesawat.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI (Purn.) Bagus Puruhito mengatakan, total ada 98 kantong berisi potongan tubuh manusia. Tak hanya itu, juga ditemukan 9 kantong berisi sepihan kecil pesawat dan 5 kantong berisi serpihan besar pesawat.

"Kami mendapatkan 98 kantong jenazah yang berisi body part atau human remain, serpihan kecil badan pesawat 9 kantong dan potongan pesawat besar 5 bagian," kata Bagus di Posko Terpadu JICT II, Jakarta Utara, Kamis malam.

Sejak pencarian hari pertama hingga malam ini, tim SAR Gabungan telah mendapatkan 239 kantong berisi potongan tubuh manusia, 40 kantong serpihan kecil pesawat, dan 33 kantong serpihan besar pesawat. Tak hanya itu, satu flight data recorder (FDR) black box juga telah ditemukan.

Baca Juga: 6 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Salah Satunya Pramugari Mia

"Sehingga total 20.00 wib, kapal terakhir tadi masuk, kita sudah mengumpulkan 239 kantong jenazah, serpihan kecil pesawat 40, potongan besar pesawat 33, dan 1 FDR black box yang ditemukan tanggal 12 Januari sebelumnya," jelas Bagus.

Bagus melanjutkan, operasi pencarian akan terus berlangsung dengan terfokus pada evakuasi korban kecelakaan. Operasi pencarian juga akan difokuskan pada cockpit voice recorder (CVR) dan partikel badan pesawat.

"Proses untuk operasi tetap berlangsung dengan fokus evakuasi korban, dan tentu saja masih melaksanakan operasi pencarian CVR, dan partikel atau badan pesawat yang di lokasi," pungkas Bagus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI