Georgia menghadapi hukuman maksimum yakni denda 1.000 dolar (Rp 14 juta) dan/atau penjara hingga 180 hari.
Pendukung Trump tersebut dilaporkan bekerja di perusahaan perbankan BB&T yang berbasis di Carolina Utara, sebagai manajer portofolio regional.
Georgia mulai bekerja di bidang keuangan setelah menjual hiasan rambut pada 1990-an.
Tetangganya, Jace Carreras, menggambarkan Georgia sebagai ayah yang penyayang yang selalu tersenyum dan suka memotong rumputnya sendiri. "Saya tidak pernah mendengar dia berbicara buruk kepada siapa pun tentang siapa pun," kata Carreras.
Sementara itu, Ellen Burbage, yang putrinya pernah menikah dengan Georgia kurang dari setahun, mengatakan dia tidak terlihat berpolitik ketika mereka mengenalnya.
"Dia sama sekali tidak politis saat itu yang saya ingat, tetapi itu bukan masa politik, waktu telah berubah," kata Burbage.
Burbage menambahkan bahwa dia senang putrinya bisa melihat dia melakukan kesalahan besar, dan senang tidak melihatnya lagi setelah perceraian.
"Kami tidak berpikir dia adalah orang yang tepat untuk dinikahinya, dia baru saja lulus kuliah dan saya pikir dia memberikan pengaruh yang sangat buruk padanya," kata Burbage.
Georgia adalah orang keenam yang dilaporkan tewas sejak demonstran masuk ke gedung Capitol untuk mencoba menghentikan Kongres dari sertifikasi kemenangan Joe Biden.
Baca Juga: Terpergok Swafoto saat Kerusuhan di Capitol, Belasan Polisi AS Diskors
Pendukung Trump lainnya yang dinyatakan tewas diantaranya Ashli Babbitt (35), Roseanne Boyland (34), Kevin Greeson (55), dan Benjamin Phillips (50).