Berbarengan dengan Jokowi, Paus Fransiskus Disuntik Vaksin Covid-19

Kamis, 14 Januari 2021 | 18:09 WIB
Berbarengan dengan Jokowi, Paus Fransiskus Disuntik Vaksin Covid-19
Paus Fransiskus yang mengenakan masker menghadiri upacara perdamaian dengan perwakilan dari berbagai agama di Alun-alun Campidoglio di Roma pada 20 Oktober 2020 [AFP/Andreas Solaro].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus menerima dosis pertama vaksin virus corona pada hari Rabu (13/1), hari yang sama ketika Presiden Joko Widodo juga disuntik vaksin sinovac.

Penyuntikan vaksin kepada Paus pertama kali dilaporkan oleh media Amerika Serikat yakni portal berita Jesuit dan surat kabar harian Argentina La Nacion, keduanya mengutip sumber-sumber Vatikan.

Menyadur Fox News, Kamis (14/1/2021) Paus Francis diyakini menerima vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan akan mendapatkan suntikan kedua dalam tiga minggu.

Vatikan belum secara resmi mengkonfirmasi kabar mengenai penyuntikan vaksin kepada Paus Fransiskus tersebut.

Paus Benediktus XVI (93) direncanakan juga akan mendapatkan suntikan vaksinasi terhadap virus tersebut, menurut laporan media.

Vatikan mulai meluncurkan program vaksinasi Covid-19 pada Rabu (13/1) di Aula Paul VI di Kota Vatikan, Matteo Bruni, direktur Kantor Pers Takhta Suci, mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan.

Vatikan mengatakan akan memberikan prioritas vaksin kepada petugas kesehatan dan keselamatan publik, orang tua, dan mereka yang paling sering melakukan kontak dengan publik.

Paus Francis selama dikenal vokal mendukung vaksin Covid-19, bahkan menyatakan itu sebagai "kewajiban etis" bagi setiap orang untuk mendapatkan vaksin.

"Saya benar-benar tidak mengerti mengapa beberapa orang mengatakan ini bisa menjadi vaksin yang berbahaya," kata Paus saat diwawancara stasiun TV Italia Canale 5.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Tembus 90 Juta, Tokoh Dunia Serukan Vaksinasi

"Jika dokter mengatakan itu dapat bekerja dengan baik dan Anda tidak memiliki bahaya khusus, mengapa tidak menerimanya? Ada penyangkalan bunuh diri yang saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tetapi vaksin harus diambil." jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI