Suara.com - Ibu dari seorang pramugari Filipina yang ditemukan tewas saat tahun baru tidak terima setelah kepolisian mengungkapkan jika ia tewas bukan karena pemerkosaan.
Menyadur The Sun, Kamis (14/1/2021) Christine Dacera ditemukan pada Hari Tahun Baru di bak mandi hotel City Garden di Makati, Filipina, setelah dia berpesta di sana malam sebelumnya.
Polisi awalnya mencurigai dia telah dibunuh dan untuk sementara mendakwa 11 pria yang berpesta bersama korban saat pergantian tahun 2021.
Namun, otopsi resmi telah mengkonfirmasi bahwa wanita berusia 23 tahun itu meninggal karena "aneurisma aorta pecah".
Baca Juga: Geger Pramugari Ditemukan Tewas saat Tahun Baru, Diduga Diperkosa 11 Pria
Mendengar pernyataan tersebut, ibunda dari Dacera, Sharon, mengecam laporan itu dan bersikeras bahwa putrinya telah dilecehkan secara seksual.
Dia mengatakan kepada Headstart: "Bagi saya, putri saya diperkosa. Jika kamu melihat tubuh Christine, jika kamu adalah ibunya, kamu pasti akan merasakan sakit yang diderita Christine dari mereka tetapi putri saya tidak dapat berbicara lagi karena dia meninggal.
Sharon merujuk luka dan memar di tubuh putrinya, yang belum ditulis dalam otopsi, sebagai bukti ketidakakuratan laporan tersebut.
Dalam sebuah rekaman CCTV menunjukkan Dacera mencium seorang pria saat dia berpesta dengan teman-temannya pada Malam Tahun Baru.
Dacera ditemukan tewas keesokan harinya di kamar mandi oleh temannya dan "sperma dan robekan" ditemukan di tubuhnya.
Baca Juga: Pramugari Ditemukan Membiru di Kamar Mandi Hotel, Ada Bekas Cairan
Pada jasad pramugari tersebut juga ditemukan goresan dan memar. Saat itu, petugas mengatakan mereka yakin dia telah diperkosa.
Rommel Galido, yang berpesta dengan Dacera, mengatakan kepada Philippine Star bahwa dia mengaku jika mereka diracun. "Seseorang memasukkan sesuatu ke dalam minuman saya." ungkapnya.
Semua 11 pria yang dituntut sementara telah dibebaskan dari tahanan.
Kantor Kejaksaan Kota Makati mengatakan: "Bukti-bukti yang sejauh ini diserahkan tidak cukup untuk membuktikan bahwa (Dacera) telah diserang atau diperkosa secara seksual".
Keluarga Dacera sekarang meminta petugas medico-legal Kepolisian Nasional Filipina untuk dipecat, menyusul dugaan melakukan kecerobohan saat otopsi.
Brick Reyes, pengacara keluarga Dacera, mengatakan kepada Inquirer bahwa mereka yakin wanita muda itu dibius dan dianiaya sebelum tewas.
Christine "sudah mengalami keracunan" dan mengeluh bahwa minumannya sudah dioplos saat perayaan Tahun Baru, kata Reyes.
"Kami tahu sangat tidak mungkin (mendapatkan bukti yang tepat) mengingat sudah ada beberapa kompromi dan jenazah sudah menunjukkan tanda-tanda tapi kami tidak berkecil hati," katanya.
Menteri Kehakiman Menardo Guevarra mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah menerima pemberitahuan dari NBI bahwa sampel urin telah berhasil diekstraksi dari tubuh Dacera.
"Ini akan memberikan banyak informasi kepada tim forensik," katanya.
"Hasil pemeriksaan laboratorium mungkin keluar dalam beberapa hari," tambah Sekretaris Kehakiman Guevarra.
Ibu Dacera yakin seseorang mencampurkan obat ke dalam minuman putrinya. "Ada kejahatan, putriku sudah meninggal. Ada kejahatan," katanya.
"Orang yang bertanggung jawab harus dibayar dengan kematian putri saya. Itulah keadilan bagi saya." tegasnya.