Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher ikut menyoroti tindakan Raffi Ahmad yang kedapatan berkumpul tanpa masker seusai disuntik vaksin perdana bersama Presiden Jokowi, Rabu (13/1/2021) kemarin.
Sorotan itu ia ungkapkan langsung kepada Menteri Kesehatan Budi Gunasi Sadikin saat rapat kerja di Komisi.
Netty mengatakan tindakan Raffi yang ia sebut sebagai influencer itu mencontohkan hal tidak baik. Karena dianggap berkumpul dengan mengabaikan protokol kesehatan.
"Pak menteri, pak wamen ada salah satu influencer yang diundang untuk vaksin, malamnya berpesta tanpa masker dslan sebagainya. Nah ini kan sebetulnya contoh-contoh yang enggak baik begitu," kata Netty, Kamis (14/1/2021).

Netty juga mempertanyakan respons pemerintah melalui juru bicara di Kementerian Kesehatan. Ia lantas membandingkan jika hal serupa hustru terjadi kepada rakyat.
"Dan yang menarik salah satu orang yang ditunjuk sebagai jubir mengatakan biarlah netizen yang menegur, kok seperti itu? Giliran rakyat ditakuti-takuti, giliran rakyat dikejar-kejar," kata Netty.
Karena itu, menurut Netty kebijakan penerapan protokol kesehatan seharusnya dapat lebih dahulu dijalankan oleh pemerintah maupun influencer yang dipercayainya, sebelum kebijakan itu diterapkan kepada rakyat.
"Nah menurut saya sekarang ini harus ada timbal balik begitu ya. Jadi kalau masyarakat diminta disiplin ya berarti disiplin itu harus dimulai dari pejabat publik dan orang-orang yang dianggap menjadi influencer dan sudah digadang-gadang oleh pemerintah," kata Netty.
Sebelumnya, Raffi Ahmad kembali menjadi perbincangan di media sosial. Bahkan namanya trending di media sosial Twitter. Namanya menjadi sorotan setelah kepergok nongkrong di kafe tanpa menggunakan masker dan juga menjaga jarak. Padahal, sebelumnya, suami Nagita Slavina ini merupakan salah satu orang yang mendapat vaksin gelombang pertama setelah Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Terkait Kasus Pesta Raffi Ahmad, Satgas Covid-19: Kami Sangat Menyesalkan
Situasi itu yang kemudian membuat Raffi Ahmad mendapat kecaman dari berbagai pihak. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi juga turut menganggapi hal itu.