Balita Rebutan Remote, Ternyata Lihat Kartun Porno Tayang Di TV

Rabu, 13 Januari 2021 | 20:55 WIB
Balita Rebutan Remote, Ternyata Lihat Kartun Porno Tayang Di TV
Ilustrasi porno. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu asal Malaysia membagikan pengalamannya di Facebook. Ia bercerita, betapa mudahnya kartun porno diakses oleh anak-anak kecil di rumah.

Menyadur World of Buzz Rabu (13/01), ibu bernama Norsila Kassim ini bercerita dirinya sedang menjemur pakaian ketika dua anaknya memperebutkan remote TV.

Putri sulungnya kesal karena adik laki-lakinya menonton kartun. Mereka kemudian bertengkar kecil hingga sang adik menangis karena dia tidak bisa menonton kartunnya.

Norsila mengatakan TV di rumahnya tersambung dengan Youtube agar lebih mudah memantau tayangan anak-anak. Ia tak pernah menyangka tayangan porno kini lebih sering datang dalam bentuk kartun.

Baca Juga: Ibu Antar Ortu Berobat, Bocah Serang Diajak Duda Nonton Film Porno Lalu...

Di layar, Norsila melihat tayangan hiperseksual dari karakter dari Among Us, game online populer yang menjadi viral beberapa bulan lalu.

Ilustrasi game Among Us. [Dok Steam]
Ilustrasi game Among Us. [Dok Steam]

Ia lantas menulis jika tidak cepat menyadarinya, tayangan ini pasti sudah terlintas dalam pikiran putranya yang berusia empat tahun.

"Ada banyak suara cabul dan perbuatan cabul. Sangat mudah bagi musuh untuk mengatur pikiran anak-anak kita melalui kartun," tulisnya.

Ia menambahkan, masih banyak kartun baru serupa yang dengan mudah muncul di YouTube pada ponsel anak-anak dan banyak orang tua yang tidak menyadarinya.

Dia mengatakan bahwa dia sudah mengaktifkan parental control di YouTube, yang membuatnya bertanya-tanya bagaimana kartun seperti ini masih bisa diakses oleh anak-anaknya.

Baca Juga: Media Asing: Buronan Film Porno Rizieq Shihab Luncurkan Revolusi Moral

"Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka menonton YouTube menggunakan ponsel. Untung saya tidak kasih handphone," ujarnya.

"Kadang kami merasa telah melakukan yang terbaik untuk memantau anak-anak kami tetapi hanya perlu beberapa saat untuk (hal-hal seperti ini) terjadi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI