Suara.com - Pramugara Okky Bisma yang tewas dalam tragedi pesawat Sriwijaya Air dikenal baik di mata keluarga. Selepas kejadian nahas tersebut, keluarga ungkap bahkan ucapan duka cita dan doa tak henti-hentinya mengalir.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Ayah kandung Okky, Supeno Hendri saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).
"Baik banget, ini hampir di atas 100.000 yang mendoakan, masih belum berhenti, sampai luar negeri loh ini," kata Supeno.
Supeno mengungkapkan, bahwa anak kandungnya tersebut sudah 6 tahun berprofesi sebagai pramugara di maskapai Sriwijaya Air. Okky memiliki istri yang juga merupakan seorang pramugari.
Baca Juga: Dibawa Pulang Besok Pagi, Jenazah Okky Bisma Langsung Dimakamkan
"6 tahun, istri 10 tahun lebih senior. Iya satu maskapai," ungkapnya.
Sementara itu, Supeno menyampaikan pertama kali pihaknya mendengar kabar bahwa Okky termasuk korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yakni berawal dari istrinya.
"Pertama yang dengar istrinya dia juga pramugari istrinya. Dari tetangganya yang kerja BNPT itu pertama kali," tuturnya.
Lebih lanjut, Supeno berharap almarhum Okky Bisma bisa beristirahat dengan tenang. Ia mendoakan Okky berpulang dengan keadaan syahid.
"Endingnya baik, doakan saja mudah-mudahan syahid ya," tandasnya.
Baca Juga: Pencarian Korban Sriwijaya Air Dihentikan karena Cuaca Buruk
4 korban teridentifikasi
Diketahui, Tim DVI Polri baru bisa mengidentifikasi empat korban dalam tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Keempat korben bisa teridentifikasi berkat alat pendeteksi sidik jari dan data di e-KTP.
Berikut nama-nama keempat korban Sriwijaya Air yang sudah teridentifikasi:
- Jenazah atas nama Okky Bisma, laki-laki, Islam, Jakarta 12 Desember 1991 alamat Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia merupakan Crew Flight Attendant.
- Jenazah atas nama Asy Habul Yamin, tempat tanggal lahirnya di Sintang, 31 Mei 1984, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, alamat Jalan Sakti Nomor 7A, RT 05/06, Kelurahan Patukangan Selatan di Pesanggrahan, Jakarta.
- Fadly Satrianto yang merupakan kelahiran, Surabaya 6 Desember 1982, berjenis kelamin laki-laki, Agama Islam, alamatnya Teluk Penanjung 17 RT 04/05 di daerah Pabean Cantian Jawa Timur. Ia merupakan Co-Pilot atau crew ekstra.
- Khasanah yang merupakan kelahiran, Lamongan 28 Desember 1970, perempuan, agama Islam, alamatnya Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
Kapus Inafis Bareskrim Polri Brigjen Hudi Suryanto, mengatakan, ke empat korban tersebut teridentifikasi berdasarkan sidik jari dan pencocokan data e-KTP.
"Alhamdulillah semuanya dari sidik jari," kata Brigjen Hudi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Melalui proses tersebut lah kemudian terhadap 4 korban yang teridentifikasi ditemukan adanya 12 titik kesamaan dengan data-data yang dimiliki tim Inafis.