Suara.com - Seorang penjual es krim di Karachi bernama Muhammad Abdul Qadir kaget melihat saldo di rekeningnya bertambah Rp 277 miliar secara tiba-tiba.
Bukannya senang, pria yang tinggal di pemukiman kumuh ini malah menyebut dirinya orang paling sial di dunia karena uang itu mempersulit hidupnya.
Menyadur Dawn Rabu (13/01), Federal Investigation Agency (FIA) menemukan transaksi mencurigakan atas nama Qadir yang menyebabkan ia ditahan untuk dimintai keterangan atas uang tersebut.
Pada FIA, Qadir mengaku tak tahu menahu tentang uang itu. Ia bahkan menyesali dirinya terlibat dalam kasus dugaan pencucian uang ini.
Baca Juga: PPATK Curiga 59 Rekening FPI Terkait Pencucian Uang dan Terorisme
"Saya adalah orang paling tidak beruntung di dunia, ketika saya mengetahui uang dalam jumlah besar, uang tersebut sudah tidak ada lagi," ujar Qadir saat wawancara.
"Mengapa saya harus menghabiskan hidup dalam kondisi yang menyedihkan ini jika saya memiliki uang miliaran di akun saya?" katanya.
Rupanya Qadir tak sendirian, ada 77 rekening lain yang mendapat trasferan serupa yang rata-rata masuk warga biasa kelas pekerja, seperti penjaga keamanan dan orang lain yang tak terjangkau haknya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, uang itu diduga berasal dari mantan Presiden Asif Ali Zadari yang terlibat dala berbagai kasus keuangan.
Qadir mengatakan bahwa rekening itu benar atas nama dirinya tapi ia tal terlibat sedikitpun dengan kasus ini. Apalagi Qadir adalah seorang buta huruf.
Baca Juga: Kasus Suap Red Notice, Bareskrim Telusuri Pencucian Uang Irjen Napoleon
Kini Qadir semakin menderita karena ia menjadi bahan olokan warga ketika kembalu berjualan es krim. Bahkan keluarganya mengaku lebih sulit menjalani hidup setelah mendapat 'rejeki nomplok' ini.