Suara.com - Lima wilayah Spanyol disiagakan setelah badai Filomena menerjang negara itu. Menyadur DW Rabu (13/01) badai musim dingin ini mengakibatkan penutupan bandara Barajas dan ribuan pengendara terjebak di tengah jalan.
Badan cuaca AEMET Spanyol menyebut badai ini luar biasa dan kemungkinan besar dicatat dalam sejarah. Tahun 1971, badai Filomena pernah menyebabkan hujan salju terparah di Madrid.
Dari foto yang beredar, beberapa warga Spanyol di berbagai kota memanfaatkan badai salju ini untuk bersenang-senang seperti main ski di tengah kota.
Meski begitu, Perdana Menteri Pedro Sanchez mendesak warganya untuk tetap di dalam rumah dan mengikuti instruksi layanan darurat. Ia mengatakan layanan darurat dan bajak salju tentara telah menyelamatkan 2.500 pengemudi yang terjebak di tengah salju.
Baca Juga: Shin Tae-yong Kecewa Timnas Indonesia U-19 Tak Bisa Uji Coba di Spanyol
"Sekalipun, meskipun kondisi cuaca sangat sulit, jumlah insiden relatif kecil, kami mencatat tiga kematian," kata Grande-Marlaska pada media.
Pada Sabtu malam, hujan salju mulai bergerak ke arah timur laut dari Spanyol tengah setelah menimbulkan kekacauan di wilayah tersebut selama hampir 36 jam.
Sepasang suami istri tewas setelah terjebak di dalam mobil ketika sungai meluap di tepi sungai dekat Malaga, Spanyol selatan. Sementara itu dua orang tunawisma mati kedinginan, kata pihak berwenang.
Presiden wilayah Madrid, Isabel Diaz Ayuso mengumumkan sekolah dan kampus akan ditutup hari Senin dan Selasa.
Sembilan wilayah di negara itu telah berada dalam tingkat kewaspadaan tertinggi, termasuk Castilla-La Mancha, Catalonia, Valencia, dan Aragon.
Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Spanyol: Jauhi Real Madrid, Atletico Kokoh di Puncak