Brasil Selesai Uji Klinis Tahap Akhir Vaksin Sinovac, Ini Hasilnya

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 13 Januari 2021 | 11:02 WIB
Brasil Selesai Uji Klinis Tahap Akhir Vaksin Sinovac, Ini Hasilnya
Pekerja melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/12/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar infeksi menular di China mengaku cukup puas atas hasil uji klinis tahap akhir vaksin Sinovac yang 100 persen efektif mencegah infeksi parah dan sedang dan 77,96 persen efektif mencegah infeksi ringan dengan tingkat kemanjuran secara keseluruhan 50,4 persen.

"Hasil uji vaksin tersebut yang mampu 100 persen mencegah penyakit parah pada populasi berisiko tinggi, dan secara efektif mengontrol morbiditas, serta melindungi setidaknya 50 persen orang dari infeksi, itu sudah cukup baik," kata Direktur Departemen Infeksi Menular Rumah Sakit Utama Peking University, Wang Guiqiang, dikutip media resmi setempat, Rabu.

Sinovac yang memberikan nama produknya dengan CoronaVac mempersyaratkan penerima vaksin mendapatkan dua kali suntikan dalam 14 hari.

Jika tidak ada efek samping, maka tingkat kemanjurannya sangat tinggi, demikian Wang.

Baca Juga: Curhat Batuk Depan Dokter saat Vaksin Corona, Jokowi: Seperti Ini Uhuk!

"Saat ini perusahaan tersebut mempersyaratkan program vaksinasi 0-14 (dosis pertama pada hari pertama, dosis kedua pada hari ke-14). Namun hal ini kemungkinan tidak memberikan antibodi pada level tertinggi. Tapi secara keseluruhan cukup bagus," ujarnya.

Menurut dia, sejumlah perusahaan mengusulkan program 0-21 (vaksin pertama diberikan pada hari kedua, dan vaksin kedua pada hari ke-21).

Efek sistemik yang paling sering terjadi berupa sakit kepala dan mialgia atau nyeri otot yang dianggap tidak mengganggu rutinitas harian penerima vaksin.

Hampir semua penerima vaksin Sinovac di Brazil merupakan petugas medis berisiko tinggi yang hasilnya 77,96 efektif melindungi kasus ringan.

Vaksin tersebut dapat mengurangi 78 persen orang yang membutuhkan rawat inap. Kami sekarang punya salah satu vaksin terbaik di dunia, demikian Direktur Butantan Institute di Brazil, Dimas Covas, dikutip Global Times.

Baca Juga: Suntik Vaksin Jokowi di Depan Publik, Tangan Dokter Abdul Muthalib Gemetar

Hasil uji klinis tahap akhir juga sedang dilakukan di Turki dan Indonesia. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI