Suara.com - Gugatan praperadilan yang dilayangkan Rizieq Shihab ditolak oleh hakim tunggal Akhmad Sahyuti di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2021). Alasannya, penetapan status tersangka terhadap Rizieq sudah sah dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Merespons hal tersebut, kubu kepolisian menyatakan bahwa proses hukum terhadap Rizieq tetap berlanjut. Salah satunya adalah menyerahkan berkas perkara kasus pelanggaran protokol kesehatan ke penuntut umum.
"Proses hukum selanjutnya adalah dari penyidik tentunya akan menyerahkan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan, diteliti dan dilaksanakan tentunya nanti di sidang terkait masalah materi pokok perkara," ujar Kabid Hukum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki usai sidang.
Hengki mengaku puas karena sepakat dengan putusan hakim atas ditolaknya gugagan praperadilan Rizieq Shihab.
Dia menjelaskan, bahwa penetapan status tersangka dan penahanan terhadap Rizieq sah menurut aturan hukum yang berlaku.
"Yang jadi permohonan sekali lagi permohonan pemohon ditolak untuk seluruhnya dan apa yang dilakukan oleh penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya sudah sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku," sambungnya.
Alasan Praperadilan Ditolak
Di ruang sidang utama, hakim tunggal Akhmad Sahyuti mengurai sejumlah pertimbangan atas ditolaknya gugatan praperadilan Rizieq. Pertama, penyidikan yang dilakukan polisi telah sah. Bahkan, sebelum meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan, juga telah melalui aturan yang berlaku.
"Menimbang bahwa dari alat bukti saksi dan para ahli serta barang bukti di atas maka hakim berpendapat penetapan tersangka telah didukung dengan alat bukti yang sah," ungkap Sahyuti.
Baca Juga: Ungkap Status Tersangka, Hakim Sebut Rizieq 2 Kali Mangkir Panggilan Polisi
Dikatakan Sahyuti, penyidik kepolisian pun telah memperoleh bukti-bukti dan menerima keterangan dari sejumlah ahli. Oleh sebab itu, polisi menyatakan bahwa acara hajatan anak Rizieq sekaligus Maulid Nabi di Petamburan adalah melanggar protokol kesehatan Covid-19.