Suara.com - Beruang madu atau helarctos malayanus kembali muncul di kawasan ruas jalan Kelok 44 tepatnya di Kelok 28, Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Hal itu terjadi pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.
Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Sumbar, Ade Putra mengatakan beruang madu itu dilihat oleh Erizal M Sutan Mangkuto (50) saat hendak ke sawah.
"Beruang madu itu berada di sekitar sawahnya dan Erizal langsung menghindar," kata Ade di Lubukbadung, Selasa (12/1/2021).
Pada Minggu (10/1), kata dia, Erizal melaporkan temuan satwa liar yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ke BKSDA melalui Resor Agam.
Baca Juga: Melihat Perawatan Beruang Madu di TPS BKSDA Jambi
Atas laporan itu, petugas Resor Konservasi Sumberdaya Alam Agam ke lokasi untuk pengecekan lapangan terkait informasi dari warga tentang kemunculan satwa dilindungi itu pada Senin (11/1).
Hasil wawancara dari saksi mata dan identifikasi lapangan, diduga satwa tersebut merupakan individu yang sama dan pernah muncul beberapa bulan lalu di sekitar Kelok 35 dan Kelok 42.
Upaya penanganan akan dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan analisa prilaku satwa, mengingat upaya pemasangan perangkap beberapa waktu lalu belum membuahkan hasil.
"Apabila beruang itu masih muncul di lokasi yang sama, maka akan kita pasang perangkap, karena keberadaan satwa itu masih berpindah-pindah," ujarnya.
Ia mengakui beruang madu itu sudah lima kali muncul ke permukiman warga. Beruang madu itu pertama kali muncul di Kelok 35 pada 5 Oktober 2020. Setelah itu kembali muncul di Kelok 42, Padang Galanggang, Sidang Tangah dan Kelok 28.
Baca Juga: Kisah Persahabatan Manusia dan Beruang
Untuk itu, Ade mengimbau warga sekitar jalur Kelok 44 untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat keluar rumah. (Antara)