Suara.com - Seorang Guru PPKN di Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 3 di Pontianak, Kalimantan Barat, bernama Panca Widya Nursanti ikut tewas terkait insiden jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (12/1/2021).
Rafik Yusuf Alaydrus, sang suami membagikan kisah sebelum kejadian nahas itu menimpa Widya.
Rafik menceritakan, mendapatkan kabar bahwa pesawat yang ditumpangi istrinya tersebut kecelakaan hanya dari media sosial. Kabar tersebut didapat usai dirinya merasa heran kala menjemput di Bandara istrinya tak kunjung sampai.
"Saya tahunya kan saya jemput istri, jam setengah tiga saya sudah sampai bandara. Cuman sampai jam 4 saya lihat di landingnya kosong gitu. Saya buka di media sosial pesawat Sriwijaya 182 lost contact," kata Rafik ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Rafik mengungkapkan, istrinya berangkat dari Jakarta usai berlibur ke rumah orang tuanya di Tegal, Jawa Tengah.
Menurutnya, istrinya sempat memberikan kabar sebelum take off menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 dari Jakarta menuju Pontianak. Kala itu, korban sempat meminta doa lantaran cuaca disebutnya sedang tak bersahabat.
"Jam 14.05 WIB masih komunikasi melalui personal chat WA (Whatsapp) dia minta doa karena cuaca kurang bersahabat. Saya bilang banyak bersalawat saja," tutur Rafik.
Rafik tak menyangka bahwa komunikasi tersebut menjadi permintaan doa terakhir dari istrinya. Bahkan, korban sempat menitipkan pesan agar Rafik menjaga anak-anaknya di rumah.
"Saya dapat telepon waktu dia naik travel menuju titip anak-anak," ungkapnya.
Baca Juga: Istri Pramugara Okky Bisma Jadi Sorotan Nitizen, Ini Doa untuk Sang Suami
Sebenarnya, kata Rafik, istrinya pulang ke Pontianak menggunakan pesawat Nam Air. Namun, airlines tersebut alami delay dan akhirnya penumpang dilimpahkan ke pesawat Sriwijaya Air SJ 182.