Berisi Tubuh Korban Tragedi Sriwijaya Air, Basarnas Teliti 4 Kantong Mayat

Selasa, 12 Januari 2021 | 15:16 WIB
Berisi Tubuh Korban Tragedi Sriwijaya Air, Basarnas Teliti 4 Kantong Mayat
Ilustrasi--Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Basarnas kembali menerima sejumlah kantong berisi bagian tubuh korban serta serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kantong-kantong tersebut dibawa KRI Tenggiri ke Posko Terpadu, Jakarta International Container Terminal II.

Komandan KRI Tenggiri-865 Mayor Laut Tony Hermawan kemudian menyerahkan enam kantong kepada pihak Basarnas.

Tony merincikan pihaknya membawa empat kantong berisi bagian tubuh korban dan dua kantong lagi yang dibawa masing-masing berisi perlengkapan korban dan serpihan pesawat.

"Saat ini empat kantong body part korban, satu kantung berisi perlengkapan pribadi korban, satu kantung berisikan serpihan pesawat," kata Tony, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga: 20 Ahli Waris Korban Tragedi Sriwijaya Air Terdata di Kalbar

Sementara itu, Direktur Opersional Basarnas Brigjen (Mar) Rasman sebelumnya juga menerima satu kantong yang dibawa KN. Alugara yang datang bersamaan dengan KRI Tenggiri. Namun, temuan satu kantong itu masih didalami lantaran bercampur beberapa item.

"Yang di dalamnya nanti akan kita dalami karena di situ bercampur beberapa item," kata Rasman.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga: Tragedi Sriwijaya Air, Penyelam Temukan Jenazah dan Kursi di Dasar Laut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI