Mesin Menyala di 250 Kaki, KNKT: Pesawat SJ 182 Tak Meledak saat Bentur Air

Selasa, 12 Januari 2021 | 12:52 WIB
Mesin Menyala di 250 Kaki, KNKT: Pesawat SJ 182 Tak Meledak saat Bentur Air
Mesin turbin pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak dari KRI Cucut (886) di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi menduga mesin pesawat Sriwijaya Air SJ182 dengan jenis Boeing 737-500 registrasi PK-CLC masih hidup sebelum pesawat nahas itu membentur permukaan air laut di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta. Dugaan itu berdasar data radar (ADS-B) dari Perum LPPNPI (Airnav Indonesia).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, kemudian pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto dalam keterangan resmi KNKT, Selasa (12/1/2021).

Soerjanto menambahkan, data lapangan lain yang didapat KNKT dan KRI Rigel adalah sebaran wreckage memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300 - 400 meter.

Baca Juga: Menhub Instruksikan Asuransi Korban Sriwijaya Air Harus Cepat Diberikan

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," ujar Soerjanto.

Sementara itu Soerjanto juga mengungkapkan terkait upaya pencarian black box berupa flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (cvr) telah menangkap sinyal dari locator beacon.

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi hari tanggal 11 januari 2021, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan. Sampai dengan sore hari, black box belum ditemukan dan pencarian masih dilakukan," kata Soerjanto.

Ia mengatakan hingga kini proses investigasi masih berlangsung dan akan melakukan beberapa kegiatan antara lain, melanjutkan pencarian blackbox, pengumpulan data pesawat, dan awak pesawat, melakukan beberapa interview dengan pihak terkait dan kegiatan lainnya.

Baca Juga: Hitungan Menit, DVI Polri Ungkap Cara Identifikasi Pramugara Sriwijaya Air

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI