Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pos Ante Mortem-DVI Sriwijaya Air SJ 182 di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Budi dalam kesempatan itu, memastikan sampel DNA keluarga korban terkumpul semua hari ini.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, Menhub Budi datang di RS Polri sekira pukul 09.57 WIB. Budi langsung meninjau Posko Ante Mortem-DVI RS Polri.
Budi melihat semua rangkaian pendataan keluarga korban dalam kesempatan tersebut. Selain itu, terlihat juga sesekali dirinya melakukan komunikasi terhadap keluarga korban yang hadir.
Baca Juga: Jenazah Pramugara Okky Bisma Teridentifikasi, Unggahan Istri Tuai Dukungan
Ia menyebut setelah dirinya berkomunikasi dengan pihak RS Polri, bahwa telah terkumpul 59 sampel DNA keluarga korban hingga Selasa pagi ini. Namun, ia memastikan semua sampel terkumpul hari ini yakni sebanyak 62 sesuai manifest Sriwijaya Air SJ 182.
"Dari diskusi yang kami lakukan dengan kepala RS telah diidentifikasi DNA dari keluarga 59 masih kurang 3 tapi info dari Sriwijaya akan dikirim hari ini jadi lengkap 62," kata Budi di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa.
Selain itu, Budi menyebut, sudah ada 60 kantong jenazah diterima oleh RS Polri perhari ini. Proses identifikasi langsung dilakukan.
"Saya minta proses dilakukan dengan baik dan cepat dan sudah ditunjukan RS Polri," tuturnya.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan apresiasinya terhadap RS Polri. Termasuk para relawan-relawan yang sudah terlibat dalam membantu pasca kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182.
Baca Juga: Doa Istri Pramugara Okky Bisma: Suami Super Baik, Surga Tempatmu Sayang
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.