Alvin Lie: Sektor Penerbangan Indonesia Termasuk yang Terbaik di Dunia

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 12 Januari 2021 | 06:00 WIB
Alvin Lie: Sektor Penerbangan Indonesia Termasuk yang Terbaik di Dunia
Pengamat penerbangan sekaligus anggota Ombudsman RI, Alvin Lie. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat penerbangan Alvin Lie menegaskan bahwa sektor penerbangan di Indonesia saat ini termasuk salah satu yang terbaik di dunia, meski belakangan terjadi beberapa kecelakaan yang menelan ratusan korban jiwa, termasuk yang terakhir jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 pada akhir pekan kemarin.

Hal ini disampaikan Alvin menanggapi pemberitaan nasional dan luar negeri yang mengatakan bahwa rentetan kecelakaan transportasi udara di Tanah Air menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara paling berbahaya untuk terbang di dunia.

"Kita ini bahkan masuk lima atau enam besar terbaik di dunia," kata Alvin Lie soal kualitas layanan penerbangan Indonesia dalam rekaman wawancara televisi yang dikirimkan ke Suara.com, Senin malam (11/1/2020).

Alvin, yang juga anggota Ombudsman Republik Indonesia, menjelaskan bahwa industri penerbangan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sudah menyediakan layanan yang sesuai dengan standar dunia.

Baca Juga: Serpihan Sriwijaya Air SJ182 Dibawa Arus ke Pesisir Utara Tangerang

Buktinya, kata Alvin, pada 2018 lalu Uni Eropa telah kembali mengizinkan pesawat berbendera Indonesia untuk terbang ke negara-negara anggotanya.

Sementara pada Agustus 2016 otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat (FAA) telah menaikkan rangking keamanan penerbangan Indonesia ke Category I, level yang paling tinggi.

"Pada 2016 pemerintah sudah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hal tersebut. Pertama regulasi diperbaiki. Kedua organisasi regulator diperbaiki. Ketiga SDM regulator, baik kuantitas maupun kualitas diperbaiki. Keempat infratruktur diperbaiki. Kelima tata pelayanan navigasi penerbangan diperbaiki," tegas dia.

Sejak 2007 FAA menurunkan rangking tingkat keselamatan penerbangan Indonesia karena dinilai belum sesuai standar internasional. Sementara sejak tahun yang sama Uni Eropa juga melarang pesawat maskapai nasional masuk ke wilayahnya.

Seperti diwartakan sebelumnya dua media asing terkemuka, Bloomberg dan Reuters mengatakan bahwa Indonesia adalah tempat paling berbahaya untuk terbang karena catatan kecelakaan udara yang tinggi. Dua media itu menggunakan data dari Aviation Safety Network sebagai basis laporannya.

Baca Juga: Kemenhub: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Laik Terbang

Tetapi menurut Alvin statistik dalam laporan tersebut tidak tepat karena mencampurkan data kecelakaan pesawat penumpang dengan kecelakaan pesawat militer. Data-data tersebut juga disusun sejak 1945 lampau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI