Suara.com - Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin berharap Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dapat segera memberikan keterangan resmi terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Keterangan itu, kata Azis, guna menghindari adanya ketidaksesuaian informasi yang beredar perihal SJ182.
"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama, instansi terkait dalam hal ini Basarnas dan KNKT bisa memberikan keterangan resmi. Sehingga tidak simpang siur apa yang terjadi sebenarnya dan bagaimana proses evakuasi lain sebagainya," kata Azis saat mengunjungi Posko Terpadu di JICT II, Senin (11/1/2021).
Diketahui kedatangan Azis bersama Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel ke Posko Terpadu guna memberikan dukungan kepada para petugas dan tim SAR gabungan.
Baca Juga: Kisah Amal Kebaikan Kapten Afwan, Sumbang Uang untuk Pasien COVID
Azis sekaligus meminta Sriwijaya Air untuk terus mendampingi para keluarga korban.
"Kami mengharapkan penerbangan Sriwjaya SJ 182 khususnya manajemen bisa turut serta di samping untuk meringankan para keluarga korban," kata Azis.
Sebelumnya, Komisi V DPR bakal turut mendalami lebih jauh terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Ke depan, Komisi V bahkan akan memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi V Ridwan Bae bersama anggota lainnya saat meninjau langsung Posko Terpadu di Jakarta International Container Terminal (JICT) II.
"Dalam hal ini dalam waktu dekat Komisi V akan memanggil mengajak, mengundang Menhub dan yang terkait bicarakan hal ini," kata Ridwan, Senin (11/1/2021).
Baca Juga: Kakak Sepupu Kenang Capt Afwan: Alhamdulillah Aa Diapit Dua Bidadari Surga
Pemanggilan Menhub nantinya tidak hanya sebatas membicarakan jatuhnya SJ182. Melainkan persoalan lain yang lebih besar mengenai penerbangan di Indonesia.
"Karena di pandangan dunia Indonesia sedikit ada tanggapan bahwa masalah penerbangan kita sedikit rawan.oleh karena itu kita mesti bicara persoalan. Pertama usia pesawat itu sendiri, apa layak usia sudah di atas 20 tahunan masih dipakai penerbangan domestik kita,"
"Apa layak pesawat kita yang suku cadangnya tanpa memerlukan perhatian yang kuat, yang serius. Oleh karena itu dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan mengundang Menhub dan seluruh jajarannya," kata Ridwan.