Hadapi Tuntutan JPU, Pinangki Duduk Mematung di Kursi Pengunjung Sidang

Senin, 11 Januari 2021 | 16:53 WIB
Hadapi Tuntutan JPU, Pinangki Duduk Mematung di Kursi Pengunjung Sidang
Penampakan terdakwa Pinangki di kursi pengunjung jelang sidang pembacaan tuntutan dari JPU di Pengadilan Tipikor Jakarta. (Suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta kembali menggelar sidang lanjutan kasus gratifikasi pengurusan fatwa di Mahkamah Agung (MA), Senin (11/1/2021). Sidang kali ini adalah pembacaaan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU) terhadap Pinangki Sirna Malasari selaku terdakwa. 

Pantauan Suara.com, mantan jaksa itu sudah tiba dan berada di ruang sidang jelang pembacaan tuntutan. Pinangki tampak memakai gamis serba hitam dengan mengenakan face shield dan masker. Dengan pengawal ketat dari petugas Kejagung, Pinangki duduk di kursi pengunjung sidang

Namun, ketika ditanya awak media terkait kesiapannua menghadapi agenda sidang pembacaan tuntutan dari JPU, Pinangki hanya duduk mematung, tak mau berkata-kata. Dia hanya menunjukkan jari tangannya kepada tim hukumnya yang sudah berada di dalam ruang sidang.

Dakwaan Jaksa

Baca Juga: Hari Ini Sidang Pembacaan Tuntutan Terdakwa Jaksa Pinangki

Sebelumnya, Pinangki didakwa menerima uang senilai 500 ribu USD dari Djoko Tjandra untuk mengurus fatwa di Mahkamah Agung (MA). Hal itu dilakukan agar Djoko Tjandra --yang saat itu masih buron-- tidak dieksekusi dalam kasus hak tagih atau cassie Bank Bali.

Perkara ini dimulai saat Pinangki bertemu sosok Rahmat dan Anita Kolopaking pada September 2019. Saat itu, Pinangki meminta agar Rahmat dikenalkan kepada Djoko Tjandra.

Kemudian, Anita Kolopaking akan menanyakan ke temannya yang seorang hakim di MA mengenai kemungkinan terbitnya fatwa bagi Djoko Tjandra. Guna melancarkan aksi itu, Djoko Tjandra meminta Pinangki untuk membuat action plan ke Kejaksaan Agung.

Pada tanggal 12 November 2019, Pinangki bersama Rahmat menemui Djoko Tjandra di Kuala Lumpur, Malaysia. Kepada Djoko Tjandra, Pinangki memperkenalkan diri sebagai orang yang mampu mengurus upaya hukum.

Jaksa pun mendakwa Pinangki melanggar Pasal 5 ayat 2 juncto Pasal 5 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) subsider Pasal 11 UU Tipikor.

Baca Juga: Kasus Gratifikasi, Adik Jaksa Pinangki Ngaku Pernah Dibelikan Mobil Mewah

Pinangki juga didakwa Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencucian uang serta didakwa terkait pemufakatan jahat pada Pasal 15 jo Pasal 5 ayat 1 huruf a UU Tipikor subsider Pasal 15 jo Pasal 13 UU Tipikor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI