Suara.com - Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur telah menerima tujuh kantong jenazah hasil dari operasi SAR pencarian korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Minggu (10/1/2021) pukul 17.00 WIB.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan ketujuh kantong tersebut seluruhnya berisi bagian tubuh diduga penumpang Sriwijaya Air SJ 182.
"Sampai saat ini ada kantung jenazah sebanyak 7 kantong jenazah, itu masih part body," kata Rusdi saat jumpa pers di RS Polri, Minggu (10/1/2021).
Ketujuh kantong jenazah itu disimpan di posko postmortem atau kamar jenazah RS Polri untuk selanjutnya dilakukan proses identifikasi oleh ahli forensik dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Baca Juga: Kapten Vincent Bikin Konten di Lokasi Pesawat Jatuh, Melanie Kritik Keras
Dia berharap keluarga penumpang segera memenuhi identitas saudaranya agar proses identifikasi bisa berjalan cepat.
"Karea keterangan apapun itu sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi daripada jenazah korban peristiwa kecelakaan tersebut," ucapnya.
Keluarga penumpang bisa segera melaporkan data antemortem ke posko di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur; Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara; dan di Bandara Supadio, Pontianak.
Keluarga juga bisa segera menghubungi ke nomor hotline Rumah Sakit Polri: 0812-3503-9292 untuk berkoordinasi.
Adapun identitas korban yang diperlukan dalam proses identifikasi antara lain data primer mulai dari nama, usia, jenis kelamin, hubungan keluarga, alamat, rumus sidik jari, gigi, dan DNA.
Baca Juga: Rekan Kerja: Menjaga Pandangan, Capt Afwan Jika Lihat Pramugari Suka Nunduk
Serta data sekunder berupa foto terkahir korban, tampak gigi korban, ciri khusus seperti tatto dan sebagainya, catatan medis (tinggi dan berat badan, bekas operasi, cacat bawaan), barang korban ( pakaian yang dipakai, jam, cincin, kalung, anting, gigi palsu).
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.