Suara.com - TNI dari tiga matra, Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengerahkan sebanyak 1.398 personel dalam operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu.
Merujuk data dari Puspen TNI, diketahui rincian personel yang diterjunkan masing-masing TNI AD 130 orang, TNI AL 1.218 orang dan TNI AU 50 orang.
"Total personel 1.398 orang," tulis Puspen TNI yang dikutip Suara.com, Minggu (10/1/2021).
Selain menerjunkan personel, TNI juga mengerahkan sejumlah alat dan alutsista dalam operasi SAR tersebut. Adapun sebanyak 16 Kapal Republik Indonesia (KRI) sudah berada di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Selain melalui perairan, pencarian SJ182 juga dilakukan melalui udara dengan bantuan pesawat dan helikopter.
Baca Juga: Masya Allah, Ustaz Syam: Kapten Afwan Gemar Sedekah ke Cleaner Pesawat
"Penyalamatan 6 sea rider, 6 perahu karet, 25 alat selam. Alutsista, 16 KRI, 5 heli, 1 CN 295, 1 Boeing Intai," tulis Puspen TNI.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Baca Juga: Istri Pramugara Sriwijaya Air SJ182: Suamiku, Kamu Pasti Bisa Bertahan
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.