Meski Pandemi Covid-19, Korban Kecelakaan Pesawat Meningkat di Tahun 2020

Minggu, 10 Januari 2021 | 10:41 WIB
Meski Pandemi Covid-19, Korban Kecelakaan Pesawat Meningkat di Tahun 2020
Tiga warga Pontianak yang merupakan kerabat dari salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air menangis di ruang tunggu Terminal Kedatangan Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah korban tewas dalam kecelakaan pesawat komersial besar meningkat pada tahun 2020 di seluruh dunia meskipun penerbangan turun drastis akibat pandemi Covid-19.

Menyadur The Guardian, Minggu (10/1/2021) menurut perhitungan sebuah konsultan penerbangan To70, terdapat 299 korban akibat kecelakaan pesawat komersial sepanjang tahun 2020 dan pandemi Covid-19.

Pada tahun 2020 terjadi 40 kecelakaan yang melibatkan pesawat penumpang niaga berukuran besar, lima diantaranya berakibat fatal yang mengakibatkan 299 korban jiwa.

Pada 2019 ada hampir dua kali lipat jumlah kecelakaan yakni sekitar 86 kecelakaan, delapan di antaranya berakibat fatal, mengakibatkan 257 kematian.

Baca Juga: Viral Video Ramalan Mbak You Ada Kecelakaan Pesawat di 2021

Pesawat komersial besar mengalami 0,27 kecelakaan fatal per satu juta penerbangan pada 2020, menurut To70, atau satu kecelakaan fatal setiap 3,7 juta penerbangan.

Puing-puing sisa pesawat Ukraina yang jatuh di Teheran, Iran (Dok. IRNA)
Puing-puing sisa pesawat Ukraina yang jatuh di Teheran, Iran (Dok. IRNA)

Menurut konsultan Belanda tersebut, angka itu mengalami kenaikan dari 0,18 kecelakaan fatal per satu juta penerbangan pada 2019.

Maskapai secara drastis memangkas jumlah penerbangan yang mereka operasikan pada tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 mulai merajalela.

Flightradar24 melaporkan penerbangan komersial yang dilacaknya di seluruh dunia pada tahun 2020 turun 42% menjadi 24,4 juta penerbangan.

Menurut tinjauan To70, 176 korban tewas terjadi pada insiden sebuah pesawat Ukraina ditembak jatuh di wilayah udara Iran pada bulan Januari 2020.

Baca Juga: Sinyal Pesawat Sriwijaya SJ 182 Ditemukan, TNI Kerahkan Pasukan Selam

Sedangkan insiden paling mematikan kedua adalah jatuhnya sebuah pesawat di Pakistan pada Mei yang menewaskan 98 orang.

Pesawat komuter kecil yang beroperasi tidak ikut dalam hitungan tersebut, hanya pesawat penumpang besar yang dijalankan oleh sebuah maskapai penerbangan.

Selama dua dekade terakhir, kematian akibat penerbangan turun secara dramatis. Pada tahun 2005, ada 1.015 kematian dalam penerbangan penumpang komersial di seluruh dunia, kata Jaringan Keselamatan Penerbangan (ASN).

Selama lima tahun terakhir, telah terjadi rata-rata 14 kecelakaan fatal bagi pesawat penumpang komersial dan kargo yang mengakibatkan 345 kematian setiap tahunnya, menurut data ASN.

Pada 2017, menjadi tahun yang paling aman untuk sektor penerbangan di seluruh dunia dengan hanya dua kecelakaan fatal yang melibatkan turboprop regional yang mengakibatkan 13 kematian dan tidak ada kecelakaan fatal pada pesawat penumpang.

Amerika Serikat belum pernah mengalami kecelakaan maskapai penumpang AS yang fatal sejak Februari 2009 dan hanya satu kematian akibat kecelakaan maskapai penumpang AS dalam periode tersebut.

Data perjalanan dan ketinggian terbang Sriwijaya Air SJ182 yang dikumpulkan oleh Flightradar. [Twitter/flightradar]
Data perjalanan dan ketinggian terbang Sriwijaya Air SJ182 yang dikumpulkan oleh Flightradar. [Twitter/flightradar]

Dan di awal 2021, sebuah kecelakaan pesawat terjadi yang menimpa maskapai Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan Sriwijaya Air jatuh setelah hilang dari radar dalam hidungan detik, Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.

Pesawat PK CLC itu lepas landas pada pukul 14.36 WIB. Kemudian pada pukul 14.37 diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti “instrument departure”.

Pada pukul 14.40 WIB, pengendali lalu lintas udara (ATC) melihat Sriwijaya keluar jalur, tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut.

"Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik target Sriwijaya hilang dari radar," kata Budi.

Budi mengungkapkan, sebanyak 50 penumpang dan 12 kru pesawat berada di dalam pesawat tersebut. Dia menyebutkan terdapat 43 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi di dalam pesawat nahas tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI