Suara.com - Pendukung Donald Trump yang menerobos gedung Capitol berhasil mengambil laptop berisi data rahasia dan penting terkait keamanan nasional.
Menyadur Buzz Feed News Sabtu (09/01), mereka menggeledah kantor anggota parlemen, mengobrak-abrik file komputer dan email juga mencuri barang elektronik dan dokumen pribadi.
"Kami harus mengidentifikasi apa yang telah dilakukan, memitigasi dan itu bisa memiliki potensi ekuitas keamanan nasional," jelas pengacara AS Michael Sherwin.
"Sejumlah besar pencurian di Capitol telah terjadi," lanjutnya.
Baca Juga: Usai Insiden Rusuh di Capitol, Trump Akui Biden Presiden
Pakar keamanan dan spionase mengatakan bahwa informasi yang sangat sensitif bisa saja dimanfaatkan musuh untuk mengambil keuntungan dari AS. Ia juga khawatir, data itu dimanfaatkan untuk melemahkan Joe Biden.
Sementara itu, kekhawatiran lain datang dari seorang mantan pejabat tinggi FBI yang bekerja di unit cyber. Ia berkata mungkin saja mata-mata asing ikut menyusup ke dalam gedung Capitol, mengingat massa tak bisa dikontrol.
"Banyak perencanaan masuk ke dalam instalasi bug meskipun mungkin hanya membutuhkan beberapa detik untuk menginstal," kata pejabat itu.
Mark Galeotti, seorang rekan senior di Royal United Services Institute yang berbasis di London, mengatakan beberapa hal seperti urusan luar negeri atau apa pun yang berupa dokumen, bisa saja membuat mereka tertarik.
"Tetapi Anda juga mungkin memiliki seseorang dengan dokumen anggaran yang mungkin memberikan gambaran ke mana uang mengalir untuk berbagai proyek atau agensi."
Baca Juga: Heboh, Keluarga Trump Berpesta Mengamati Massa di Gedung Capitol
"Jika saya duduk di rezidentura, Kedutaan (Rusia) atau apakah saya (Dinas Intelijen Asing) atau (Dinas Intelijen Militer) saya akan langsung berpikir, oke, saya bisa menguasai dunia melalui barang-barang ini," Kata Galeotti.