Suara.com - Tahukah kamu, kalau WhatsApp telah mengeluarkan aturan privasi terbaru? Aturan privasi WhatsApp terbaru memaksa para penggunanya untuk berbagi data dengan Facebook, selaku induk dari perusahaan. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebagai pengguna WhatsApp, terkait aturan privasi baru WhatsApp tersebut. Berikut ini poin-poin yang harus kamu perhatikan:
- Aturan yang berubah
Sebagai catatan, WhatsApp tetap menghadirkan enkripsi end-to-end pada layanannya, yang berarti pesan pengguna akan tetap aman. Namun ada tiga pembaruan yang dihadirkan oleh WhatsApp, yaitu:
Cara WhatsApp memproses data pengguna.
Cara bisnis dapat mengakses layanan di Facebook untuk menyimpan dan mengelola obrolan di WhatsApp.
Dan cara WhatsApp untuk segera bermitra dengan Facebook, serta menawarkan integrasi yang lebih dalam di semua produk perusahaan. - Data yang dikumpulkan WhatsApp
WhatsApp akan mengumpulkan data seperti level baterai, kekuatan sinyal, versi aplikasi, informasi peramban, jaringan seluler, informasi koneksi (termasuk nomor telepon, operator seluler atau ISP), bahasa dan zona waktu, alamat IP, informasi operasi perangkat, serta pengidentifikasi (termasuk pengidentifikasi unik terhadap Produk Perusahaan Facebook yang dikaitkan dengan perangkat atau akun yang sama). Sebenarnya tidak ada yang mengkhawatirkan dari poin ini, namun aturan tersebut tidak tercantum dalam aturan WhatsApp yang sebelumnya. - Informasi yang dibagikan ke Facebook
Hampir semua informasi atau data yang ada di WhatsApp akan dibagikan kepada Facebook. Aturan baru WhatsApp menyebutkan dengan jelas bahwa nomor telepon, alamat IP, serta informasi perangkat seluler pengguna akan dibagikan. Itu artinya, akan mencakup informasi pendaftaran akun (seperti nomor telepon), data transaksi, informasi yang terkait dengan layanan, informasi mengenai cara berinteraksi dengan pengguna lain (termasuk bisnis) ketika menggunakan layanan. - Tidak ada iklan
WhatsApp mengklaim masih menahan diri untuk tidak memasang iklan yang mengganggu di aplikasinya. Bahkan WhatsApp juga mengklaim tidak berniat untuk menampilkannya. Tetapi WhatsApp mengatakan jika dimunculkan iklan, maka pihaknya akan memperbarui lagi aturan privasinya. Itu artinya, para pengguna tidak akan tahu kapan iklan yang mengganggu itu akan muncul. - Data yang disimpan WhatsApp dan tempat penyimpanannya
Aturan baru ini juga menyebutkan, meskipun pengguna tidak menggunakan fitur lokasi, namun WhatsApp tetap bisa mengetahui alamat IP dan informasi lainnya, seperti kode area nomor telepon untuk memperkirakan lokasi pengguna secara umum. Selain itu, WhatsApp juga akan menggunakan pusat data global Facebook, termasuk yang ada di Amerika Serikat, untuk menyimpan semua data yang dikumpulkannya. Poin ini juga tidak ada di dalam aturan privasi sebelumnya. - Menghapus akun WhatsApp data tetap
Meskipun pengguna menghapus akun WhatsApp miliknya, namun bukan berarti data yang disimpan akan terhapus. Pengguna harus mempelajari lebih lanjut untuk menghapus data ketika ingin menghapus akun WhatsApp. - Hati-hati saat berinteraksi dengan WhatsApp Bisnis
Aturan WhatsApp menegaskan bahwa ketika pengguna mengirimkan pesan ke akun bisnis, bisa saja konten yang dikirimkan akan terlihat oleh beberapa orang yang ada dalam bisnis tersebut. Itu artinya, pengguna tidak dapat mengontrol data pribadinya, dan bisa saja dibagikan kepada layanan pihak ketiga lainnya. - Batas akhir 8 Februari 2021
Sebagai pengguna WhatsApp, kamu memiliki waktu hingga tanggal 8 Februari 2021 mendatang untuk menyetujui syarat dan ketentuan baru WhatsApp. Jika kamu sebagai pemilik akun tidak setuju dengan aturan baru, maka akun milikmu akan dihapus, tetapi data tidak akan dihapus.
Penentang Diminta Hapus Akun
WhatsApp pada pekan ini mulai merilis kebijakan privasi baru yang mewajibkan pengguna untuk merelakan data-data pribadi mereka diserahkan ke Facebook. Jika menolak maka akun akan dihapus.
Kebijakan baru yang mewajibkan pengguna menyerahkan data ke Facebook itu akan mulai berlaku 8 Februari mendatang, demikian dilansir dari PCMag.
Baca Juga: Cara Dapat SIM Gratis dari Pemerintah, Ini Syaratnya
"Setelahnya, kamu harus menerima pembaruan kebijakan ini agar bisa terus menggunakan WhatsApp," bunyi pengumuman WhatsApp tersebut.
Jika pengguna tak setuju dengan kebijakan baru tersebut, maka WhatsApp meminta pengguna tersebut untuk menghapus akunnya. Facebook sendiri adalah perusahaan induk WhatsApp.
Sejumlah besar warganet mengaku khawatir dengan kebijakan baru WhatsApp ini. Alasannya Facebook sudah berkali-kali diketahui lalai menjaga data pribadi pengguna.
Dalam kebijakan barunya itu WhatsApp mengungkapkan bahwa informasi yang akan diserahkan ke Facebook antara lain nomor telepon, nama dan foto profil, siapa saja yang berhubungan dengan pengguna, dan transaksi finansial apa saja yang pengguna lakukan di aplikasi tersebut.
WhatsApp menjelaskan bahwa informasi-informasi yang diserahkan ke Facebook itu akan digunakan untuk meningkatkan layanan mereka.
Baca Juga: Mudah, Begini Cara Beralih dari WhatsApp ke Telegram
Diduga berbekal data dari WhatsApp itu, Facebook akan menyajikan layanan serta yang lebih personal kepada pengguna. Mulai dari iklan yang lebih relevan hingga rekomendasi teman.
Meski demikian WhatsApp memastikan bahwa kewajiban baru untuk pengguna itu tidak berarti Facebook akan bisa membaca pesan-pesan yang dikirim atau diterima.
Itulah informasi tentang aturan privasi baru WhatsApp yang perlu dicermati.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama