Suara.com - Beberapa perusuh yang menyerbu gedung Capitol terungkap identitasnya setelah warganet melakukan 'penelusuran kecil'. Sialnya, beberapa dari mereka berujung dipecat dari kantor.
Menyadur VOA Jumat (08/01), Departemen Kepolisian Distrik Columbia merilis foto orang-orang dalam perkelahian hari Rabu.
Enam puluh delapan orang ditangkap setelah pengunjuk rasa ngamuk menyerbu gedung, memecahkan jendela, merusak perlengkapan dan mencuri perabotan.
FBI juga meminta bantuan warganet untuk mengidentifikasi para perusuh melalui berbagai cara, termasuk melihat foto selfie yang diposting para peserta dan video pendukung Presiden Donald Trump di hotel-hotel daerah sebelum serangan.
Baca Juga: Ahli Sebut Media Sosial Bertanggung Jawab atas Kerusuhan di Gedung Capitol
Beberapa orang yang sebelumnya difoto saat rapat umum Trump dan pendukung gerakan teori konspirasi QAnon dengan cepat diidentifikasi.
"Mari kita beri nama dan mempermalukan mereka!" tulis salah satu utas Twitter yang ditujukan untuk perusuh.
Salah satu orang yang ditampilkan dalam foto polisi DC mengenakan lencana identitas pekerjaannya sehingga cepat diidentifikasi. Tragis, itu berujung pemecatan.
"Meskipun kami mendukung hak semua karyawan untuk melaksanakan kebebasan berbicara secara damai dan sesuai hukum, setiap karyawan yang menunjukkan perilaku berbahaya tidak akan memiliki kesempatan kerja dengan Navistar Direct Marketing," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebut stafnya.
Seoran agen real estat di Chicago juga bernasib sama. Ia dipecat setelah memajang foto selfie di gedung Capitol dalam media sosialnya.
Baca Juga: Facebook, Twitter Dituduh Bertanggung Jawab atas Kerusuhan Gedung Capitol
"Saya seorang wanita berusia 56 tahun, mungil. Saya tidak ada di sana untuk menimbulkan masalah. Saya ada di sana untuk mendukung presiden saya," kata Andrews.
Seorang asisten profesor di Saint Vincent College memilih untuk mengundurkan diri setelah universitas tempatnya bekerja mengidentifikasi sososknya dalam video yang diposting di Facebook.
"Sebagai hasil dari penyelidikan itu, Dr. Saccone telah mengajukan dan kami telah menerima surat pengunduran dirinya, berlaku segera," kata pihak kampus dalam sebuah pernyataan.