Khawatir Timbulkan Chaos, Pemerintah Diminta Penuhi Janji soal Vaksinasi

Jum'at, 08 Januari 2021 | 14:07 WIB
Khawatir Timbulkan Chaos, Pemerintah Diminta Penuhi Janji soal Vaksinasi
Mantan Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan pemerintah agar tidak mengingkari janjinya sendiri terkait vaksinasi. Diketahui pemerintah telah menjanjikan target vaksinasi 15 bulan dengan tanpa biaya alias gratis.

SBY mengatakan pemerintah perlu menepati janjinya, sebab jika diabaikam bakal berdampak terhadap timbulnya kerusuhan.

"Point saya adalah apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah kepada rakyat harus benar-benar ditepati. Kalau tidak, misalnya karena salah perencanaan dan salah hitung, bisa menimbulkan chaos tersendiri," tulis SBY di laman Facebook miliknya seperti dikutip Suara.com, Jumat (8/1/2021).

Selain timbulkan kerusuhan, imbas dari pemerintah yang tidak menepati janjinya dikatakan SBY ialah masyarakat yang tidak lagi percaya.

Baca Juga: SBY: Negeri Kita Masih Punya Jalan untuk Sukses

Menurut SBY, apabila masyrakat sudah tidak percaya dengan pemeritah maka dampak buruk selanjutnya bakal menyertai.

"Hal begitu juga akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintahnya (mistrust). Kalau ini terjadi dampaknya buruk. Masyarakat bisa panik, marah dan kehilangan harapan. Keseluruhan upaya mengatasi pandemi di negeri ini juga bisa gagal," ujar SBY.

SBY sendiri memiliki keyakinan bahwa pemerintah mampu untuk mengelola vaksinasi. Hanya saja, kaya SBY, pemerintah perlu memperhatikan manajemen krisis hingga bekerja lebih keras.

"Saya berpandangan bahwa sebenarnya pemerintah mampu (capable) untuk mengelola vaksinasi ini dengan baik. Syaratnya, lakukan manajemen krisis yang efektif serta bekerja siang dan malam. Bukan business as usual," kata SBY.

Baca Juga: SBY: Jangan Berpikir karena Vaksin Semua akan Pulih, Tuhan Tidak Suka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI