“Pukul 08.40 WIT, saat melakukan pengambilan foto udara tepat di daerah Benangin, pilot merasa mencium bau bahan bakar, sehingga pilot mendarat di Hellyped Benangin dan melihat ada lobang di body helikopter, selanjutnya pilot kembali ke helipad 66 Tembagapura,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Kamis (7/1/2020).
Di hari yang sama, pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) PK-MAX juga dikabarkan dibakar oleh sekelompok orang yang diduga bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Peristiwa tersebut terjadi di Bandara Pagamba, Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Pesawat MAF PK-MAX yang dipiloti oleh warga negara Amerika Serikat bernama Alex Luferchek awalnya berangkat dari Bandara Nabire dengan membawa dua penumpang tujuan Bandara Pagamba yang merupakan bandara perintis milik MAF. Setibanya di Bandara Pagamba sekira pukul 09.30 WIT Alex melapor melalui radio ke kantor MAF bahwa pesawat telah mendarat dengan baik.
"Pilot di suruh turun dari pesawat kemudian datang seseorang (diduga KKB) yang berada di sekitar tempat pesawat berhenti serta membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk," ungkap Kamal.
Selanjutnya, Alex diamankan oleh pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba. Namun, menurut Kamal pesawat MAF PK-MAX itu kemudian dibakar oleh KKB.
"Pembakaran pesawat MAF tersebut kemudian terdeteksi oleh Basarnas pusat dan menyampaikan kepada yayasan MAF di Nabire untuk mengecek pesawat PK-MAX yang dipiloti oleh kapten pilot Alex Luferchek," ujarnya.
Kekinian aparat kepolisian setempat tengah melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut. Sementara, Alex selaku pilot pesawat MAF PK-MAX telah dievakuasi menggunakan helikopter VIDA pada Kamis (7/1) pagi tadi.