Amerika Pernah Ejek China karena Kerusuhan Hong Kong, Kini Warganet Puas

Kamis, 07 Januari 2021 | 18:40 WIB
Amerika Pernah Ejek China karena Kerusuhan Hong Kong, Kini Warganet Puas
Massa Donald Trump rusuh di gedung Capitol. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerusuhan di gedung Capitol Amerika Serikat disambut riuh oleh warganet China. Menyadur Global Times Kamis (07/01), mereka ramai-ramai menyebut peristiwa itu sebagai karma.

Dalam laporannya, Global Times membandingkan kekacauan ini dengan kerusuhan anti-pemerintah Hong Kong pada tahun 2019.

Kala itu, ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan aksi itu sebagai 'pemandangan yang indah' karena demonstran berani menduduki gedung dewan dan menghancurkannya.

Kini, giliran warga China yang disuguhi dengan 'pemandangan indah' dari Amerika karena hal yang sama juga terjadi di gedung Capitol.

Baca Juga: Unjuk Rasa Pilpres di DPR Amerika Serikat Ricuh, 13 Warga Diamankan

"Pelosi bisa menikmati pemandangan yang indah, bahkan dari meja kantornya! Sudah sekian lama, politisi AS menyebut perusuh 'pejuang kemerdekaan' di negara lain. Sekarang, mereka akhirnya mendapat pembalasan," tulis warganet China yang diambil dari Global Times.

Global Times bandingkan kerusuhan AS dengan kerusuhan di Hong Kong. (Tangkap layar Global Times)
Global Times bandingkan kerusuhan AS dengan kerusuhan di Hong Kong. (Tangkap layar Global Times)

Profesor dari Sekolah Hubungan Internasional dan Urusan Masyarakat Universitas Fudan, Shen Yi mengatakan pada Global Times bahwa komentar warganet China adalah "perasaan orang China yang polos dan benar dan tulus."

Media pemerintah China ini bahkan membandingkan foto 'pemandangan indah' versi Pelosi dengan kerusuhan AS yang terjadi di kantornya.

Ketika kerusuhan terjadi, topik "Trump mengatakan tidak akan pernah menyerah" dan "pendukung Trump menyerbu Capitol" ada dalam daftar yang paling banyak dicari di platform mirip Twitter, Sina Weibo.

Diplomat Lebanon dan perwakilan tetap PBB, Mohamad Safa mengomentari kekacauan ini di media sosial dan cuitannya dusukai oleh puluhan ribu pengguna twitter.

Baca Juga: Empat Orang Tewas dalam Insiden Penyerbuan Gedung Kongres AS

"Jika Amerika Serikat melihat apa yang dilakukan Amerika Serikat di Amerika Serikat, Amerika Serikat akan menyerang Amerika Serikat. Serikat untuk membebaskan Amerika Serikat dari tirani Amerika Serikat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI