Ganjar: Kesehatan dan Ekonomi Tak Bisa Jalan Bareng, Jangan Tipu-tipu Lagi

Kamis, 07 Januari 2021 | 15:48 WIB
Ganjar: Kesehatan dan Ekonomi Tak Bisa Jalan Bareng, Jangan Tipu-tipu Lagi
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (Dok Humas Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Pembatasan Sosial Berskala Besar di sebagian daerah di Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021 pasti akan berdampak pada sektor ekonomi.

Ganjar mengatakan upaya penanganan kesehatan di masa pandemi Covid-19 tidak bisa berjalan beriringan dengan kegiatan ekonomi.

"Kalau kondisinya sudah seperti ini jangan ngomong dampak ekonomi, kami mesti ambil skala prioritas, mau jalan dua-duanya (ekonomi-kesehatan) sulit. Yang bisa adalah kalau kamu hari ini kerja dapat untung Rp100 ribu, nanti mungkin hanya Rp20 ribu, kamu harus ikhlas," kata Ganjar dalam diskusi virtual BNPB, Kamis (7/1/2021).

"Sebab kalau kemudian kita bicaranya ini covid bisa kita tekan terus ekonominya tinggi, terlalu ideal dalam konteks hari ini, seolah-olah pembatasan kita lakukan tapi ekonomi bebas, itu sesuatu yang dalam prakteknya tidak mungkin," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Sleman Soal PSBB Jawa-Bali: Setiap Daerah Punya Ciri Khas

Oleh sebab itu, dia meminta seluruh jajarannya untuk kembali menggencarkan edukasi kepada masyarakat bahwa kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan kenormalan baru.

"Maka edukasi kepada mereka adalah ayo tetap mari dagang, umpama yang produknya rare, yuk dagangnya online, ini bisa membantu. Lalu pariwisata mohon maaf ya anda akan rugi, itu kami omongkan, jangan tipu-tipu lagi, sebab kalau kami bilang tenang ya anda masih akan oke, tidak mungkin," tuturnya.

Ganjar memprediksi jika PSBB ini berjalan sukses maka kurva penularan pandemi akan melandai.

"Kita di rumah yuk sebulan penuh, kita tahan diri kita baik-baik. Kita betul-betul merasakan, toh pemerintah juga kasih bantuan, maaf ya, toh yang masih punya tabungan masih bisa menggunakan tabungannya, mereka yang tidak mampu bisa kami bantu, sebulan saja," kata dia.

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 788.402 orang di Indonesia sejak Maret 2020, dengan kasus aktif sebanyak 112.593 orang, 652.513 orang sembuh, dan 23.296 jiwa meninggal dunia.

Baca Juga: Daftar Wilayah yang Terapkan PSBB Mulai 11 Hingga 25 Januari 2021

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI