Suara.com - Kepolisian Washington DC, Amerika Serikat menangkap lebih dari 10 orang atas insiden kerusuhan yang terjadi di Gedung DPR pada Rabu (6/1/2021).
Menyadur Fox News 8, Kamis (7/1/2021) Kepala polisi Washington DC mengatakan setidaknya lima senjata telah ditemukan dan setidaknya 13 orang ditangkap sejauh ini dalam aksi protes yang berujung ricuh.
Massa yang sebagian besar tidak mengenakan masker menyerbu Capitol pada Rabu pagi waktu setempat saat anggota parlemen bertemu untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Akibat kerusuhan tersebut, seorang wanita tewas setelah tertembak saat kerusuhan terjadi di dalam gedung DPR AS. Korban belum diidentifikasi dan tidak ada informasi yang dirilis.
Baca Juga: Nancy Pelosi Kembali Terpilih sebagai Ketua DPR Amerika Serikat
Kepala Robert J. Contee dari Departemen Kepolisian Metropolitan sebelumnya mengatakan bahwa dia adalah seorang "sipil" dan para petugasnya saat ini sedang melakukan penyelidikan.
Wanita itu dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat, Dustin Sternbeck, juru bicara departemen kepolisian, mengatakan kepada New York Times.
Kepala Polisi Robert Contee menyebut serangan itu sebagai kerusuhan.
Walikota Muriel Bowser juga mengungkapkan setidaknya 13 orang ditangkap di Washington DC pada hari Rabu, seperti dikutip dari CBS News.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar orang yang ditangkap, yang diduga dalam kerusuhan tersebut, tinggal di luar Washington, DC.
Baca Juga: Trump Kedapatan Tekan Pejabat Georgia untuk Batalkan Kemenangan Joe Biden
Bowser mengatakan polisi menemukan lima senjata yang terdiri dari senjata laras panjang dan pistol.
Saat matahari mulai terbenam, petugas penegak hukum mencoba membubarkan para pengunjuk rasa menggunakan gas air mata.
Atas insiden tersebut,Muriel Bowser mengeluarkan perintah pemberlakuan jam malam mulai pukul 6 sore waktu setempat.