Kerusuhan di Gedung DPR AS, Massa Serang Media hingga Kamera Diinjak-injak

Kamis, 07 Januari 2021 | 08:08 WIB
Kerusuhan di Gedung DPR AS, Massa Serang Media hingga Kamera Diinjak-injak
Massa pendukung Donald Trump serang dan rusak peranti milik media.[Twitter/@shomaristone]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa pro-Donald Trump yang yang terlihat dalam aksi kerusuhan di depan Gedung DPR Amerika Serikat juga menyerang media yang melaporkan insiden tersebut.

Dalam sebuah postingan video di akun Twitternya, Shomari Stone, reporter NBC News memperlihatkan ketika massa menyerang dan merusak peralatan awak media.

"Massa pendukung Trump mengerumuni media di dekat Capitol AS. Mereka meneriakkan apa yang sering dikatakan Trump, "media adalah musuh rakyat."" tulis Shomari.

"Mereka menghancurkan peralatan dan mengusir wartawan. Saya belum pernah melihat yang seperti ini selama 20 tahun karir saya." sambungnya.

Baca Juga: Trump Kedapatan Tekan Pejabat Georgia untuk Batalkan Kemenangan Joe Biden

Massa pendukung Donald Trump serang dan rusak peranti milik media.[Twitter/@shomaristone]
Massa pendukung Donald Trump serang dan rusak peranti milik media.[Twitter/@shomaristone]

Dalam video tersebut, terlihat para demonstran yang berpakaian ala tentara, menginjak-injak kamera yang digunakan oleh awak media.

Selain kamera, massa juga ikut merusak peranti lainnya yang digunakan oleh media untuk melaporkan insiden kerusuhan yang terjadi pada Rabu (6/1), saat Kongres akan mengesahkan suara elektoral kemenangan Joe Biden.

Seorang demonstran terlihat meraih sebuah mikrofon dan bergaya sedang melaporkan berita, setelah itu dia membantingnya.

Demonstran lain tampak menginjak-injak kotak tempat penyimpanan peralatan media milik The Associated Press, membanting tripod dan kamera yang ada sembari mengeluarkan kata-kata kotor.

Seorang demonstran lain, yang juga berpakaian ala tentara, membuka kotak penyimpanan tersebut dan menyiramnya dengan air.

Baca Juga: Unik, Pelayan Restoran India Dapat Uang Tip 2.020 Dolar di Malam Tahun Baru

Pada akhir September 2019, Donald Trump sempat mengeluarkan pernyataan bahwa musuh besarnya adalah media, bukan Partai Demokrat.

Massa pendukung Donald Trump serang dan rusak peranti milik media.[Twitter/@shomaristone]
Massa pendukung Donald Trump serang dan rusak peranti milik media.[Twitter/@shomaristone]

"Lawan sejati kami bukanlah Demokrat, atau jumlah Partai Republik yang semakin berkurang yang tersesat dan tertinggal, lawan utama kami adalah Media Berita Palsu," cuit Trump.

Kerusuhan yang terjadi di Gedung DPR tersebut terjadi saat anggota kongres berdebat dan akan mengesahkan hasil suara elektoral yang dimenangkan Joe Biden.

Anggota Kongres dievakuasi ke tempat yang aman sedangkan sebagian berlindung di kantor mereka masing-masing. Mike Pence, yang ikut hadir saat insiden tersebut juga ikut dievakuasi.

The Guardian melaporkan bahwa, seorang demonstran berhasil menerobos masuk ke ruangan pimpinan DPR, Nancy Pelosi dan berfoto sembari mengangkat kakinya ke meja.

Akibat kerusuhan tersebut, seorang wanita dikonfirmasi tewas akibat tertembak. Polisi belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Dalam sebuah video, Trump meminta para pendukungnya untuk pulang tetapi sekali lagi mengklaim bahwa pemilu telah "dicuri".

"Saya tahu rasa sakitmu, Saya tahu rasa sakitmu. Kita memiliki pemilu yang dicuri," katanya.

"Tapi Anda harus pulang sekarang. Kita harus memiliki kedamaian. Pulang ke rumah. Kami sayang padamu. Anda sangat istimewa." ujar Trump.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI