Jerman dan Rusia Kerjasama Pembuatan Vaksin, Indonesia Ikut?

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 07 Januari 2021 | 08:06 WIB
Jerman dan Rusia Kerjasama Pembuatan Vaksin, Indonesia Ikut?
Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas kemungkinan kedua negara tersebut memproduksi vaksin virus Covid-19 secara bersama-sama.

Seperti dilansir dari laman thelocal.de, gagasan kerjasama itu dibahas pada hari Selasa (5/1/2021) waktu setempat.

Menurut sumber dari Istana Kremlin, kerjasama Rusia dan Jerman ini difokuskan pada penekanan kemungkinan prospek produksi vaksin secara bersama-sama.

"Masalah kerja sama dalam memerangi pandemi virus corona dibahas dengan penekanan pada kemungkinan prospek produksi vaksin bersama," kata pejabat Istana Kremlin dalam sebuah pernyataan di laman thelocal.de ditulis Kamis (7/1/2021).

Baca Juga: Lockdown Nasional, Inggris Tetap Lanjutkan Program Vaksinasi Virus Corona

Meski demikian, pejabat di Istana Kremlin belum menjelaskan secara detail teknis kerjasama pengadaan vaksin Covid-19 antar kedua Negara ini.

Namun pihak Kremlin menambahkan bahwa, kesepakatan antar kedua negara ini telah tercapai di antara Kementerian Kesehatan kedua negara dan badan-badan khusus di Rusia maupun Jerman.

Baru-baru ini, baik Rusia maupun Jerman, sama-sama telah memulai program vaksinasi massal di dalam negeri masing-masing untuk melawan penyebaran virus Corona dan menghindari kembali penutupan akses secara besar atau lockdown.

Sementara itu, sebuah sumber dari Russian Direct Investment Fund (RDIF) mengungkapkan fakta baru bahwa, pada Sabtu pekan lalu Rusia siap melakukan uji klinis kombinasi antara vaksinnya Sputnik V dengan vaksin buatan AstraZeneca bersama Universitas Oxford di Ukraina.

Russian Direct Investment Fund (RDIF) menuturkan, uji klinis itu dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana kombinasi tersebut dapat meningkatkan efektivitas vaksin AstraZeneca/Universitas Oxford.

Baca Juga: Influencer Rusia Jadi Sorotan, Tetap Asyik Liburan Mewah saat Pandemi

Terkait uji klinis kombinasi vaksin Sputnik V dengan AstraZeneca, Presiden Putin mengapresiasi penandatanganan kerjasama yang diambil RDIF dengan Universitas Oxford. Menurut Putin, kesepakatan ini akan memungkinkan pencapaian terobosan dalam pengembangan vaksin Covid-19 secara global.

"Keputusan AstraZeneca untuk melakukan uji klinis menggunakan salah satu dari dua vektor Sputnik V untuk meningkatkan kemanjuran vaksinnya sendiri merupakan langkah penting untuk menyatukan upaya memerangi pandemi," ujar CEO RDIF Kirill Dmitriev, dalam sebuah pernyataan saat itu.

"Kami menyambut baik dimulainya tahap baru kerjasama antar produsen vaksin ini. Kami bertekad untuk mengembangkan kemitraan ini di masa depan dan memulai produksi bersama setelah vaksin baru menunjukkan kemanjurannya dalam uji klinis," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI