Blusukan Lagi, Risma Ajak Eks Karyawan hingga Driver Ojol ke Balai Sosial

Rabu, 06 Januari 2021 | 21:36 WIB
Blusukan Lagi, Risma Ajak Eks Karyawan hingga Driver Ojol ke Balai Sosial
Mensos Risma mengajak tiga orang untuk dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi. (Foto dok. Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini terus melakukan blusukan di sekitar Ibu Kota untuk mencari Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Kini Risma berhasil mengajak tiga orang untuk dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi.

Pertama, Risma menemui Irman Yudha (48), pria kelahiran Jakarta yang berprofesi sebagai pemulung botol bekas. Dulunya ia mengaku sebagai karyawan di perusahaan retail.

"Dulu sebelum keadaan seperti sekarang ini saya bekerja di sebuah LotteMart," kata Irman kepada Risma, Rabu (6/1/2021).

Kemudian Risma juga bertemu dengan Firman Utina (17) asal Bekasi Timur yang menjadi pemulung sejak setahun lalu. Ia melakukan pekerjaan tersebut karena awalnya diajak temannya untuk bekerja di Tangerang di sebuah rumah makan.

Baca Juga: Gelandangan Rambut Putih yang Ditemui Mensos: Risma Itu Siapa?

Berniat menjadi pelayan, Firman malah mendapatkan ketidakjelasan sehingga membuat dirinya tidak mempunyai tujuan lain hingga kehabisan ongkos.

Mensos Risma mengajak tiga orang untuk dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi. (Foto dok. Kemensos)
Mensos Risma mengajak tiga orang untuk dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi. (Foto dok. Kemensos)

Pria ketiga yang ditemui Risma yakni M. Rohim (37) seorang pria kelahiran Blora.

Sebelumnya Rohim sempat menjadi driver ojek online namun harus terhenti karena motornya ditarik oleh pihak sewa guna usaha atau leasing.

Karena itu ia tidak punya pekerjaan lagi dan terancam diusir dari kontrakan karena tidak memiliki biaya yang cukup.

"Saya tinggal bersama keluarga di sebuah kontrakan di Buaran. Namun, saya khawatir bakal diusir dari kontrakan karena sudah 2 bulan tidak mampu lagi membayar sewa," ujarnya.

Baca Juga: Settingan atau Bukan? Ini Sosok Gelandangan yang Ditemui Mensos Risma

Tahap selanjutnya, pesonel TRC bersama petugas dari balai mengantarkan 3 orang PPKS dan intervensi berikutnya mengikuti berbagai macam keterampilan, di antaranya pembuatan pupuk kompos, mencukur rambut, beternak ikan lele, serta montir mobil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI