Suara.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah mengirim nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Iran terkait keberadaan dua warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal (ABK) di kapal tanker berbendera Korea Selatan yang disita Iran di perairan Teluk Persia.
“Sejak diperoleh informasi atas peristiwa tersebut, Ibu Menlu sudah menginstruksikan Dubes RI di Iran untuk membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah saat dihubungi melalui telepon Selasa malam (5/1). Ditambahkannya, “... sore tadi diperoleh informasi bahwa kedua ABK Indonesia dalam kondisi baik.”
Lebih jauh Faizasyah mengatakan pihak KBRI di Iran telah mengirim nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Iran untuk memastikan kondisi dua warga negara Indonesia yang menjadi ABK di kapal tanker Korea Selatan itu.
“Perwakilan Kemlu Iran yang menemui ABK Indonesia di kapal tersebut mengatakan mereka dalam kondisi baik dan sedang diupayakan agar bisa berkomunikasi dengan pejabat KBRI.”
Baca Juga: Iran Tahan ABK Indonesia Saat Berlayar dengan Kapal Tanker Korea Selatan
Belum ada kepastian kapan komunikasi itu akan dilakukan dan rincian identitas kedua WNI tersebut.
Dugaan Pencemaran Lingkungan
Kantor berita Associated Press melaporkan pasukan bersenjata Iran menyerbu kapal tanker berbendera Korea Selatan MT Hankuk Chemi dan memaksa kapal itu mengubah haluan menuju ke Iran. Iran mengatakan terpaksa menghentikan kapal itu karena mencemari perairan Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Jaringan Penyiaran Iran, IRINN, juga melaporkan bahwa kapal tanker itu disita karena melanggar pedoman lingkungan hidup dan kini berada di salah satu pelabuhan Iran untuk diselidiki. Kapal itu membawa 7.200 ton ethanol dari Jubail, Arab Saudi menuju Fujairah, Uni Emirat Arab, ketika pasukan Iran menghentikan kapal itu dan melakukan pemeriksaan.
Mengutip seorang pejabat urusan pelayaran dan pengiriman di Korea Selatan, Associated Press melaporkan awalnya pasukan Iran mengatakan ingin melakukan pemeriksaan yang tidak ditentukan di kapal itu. Namun ketika kapten kapal sedang berbicara dengan pejabat keamanan perusahaan di Korea Selatan, Pasukan Garda Revolusioner Iran menyerbu kapal tanker itu. Sebuah helikopter Iran juga terbang di atas kapal tersebut.
Baca Juga: Kapal Tanker Berbendera Korsel Ditahan Iran, Salah Satu WNI Jadi Awaknya
Pasukan Iran itu meminta kapten kapal mengubah haluan menuju ke perairan Iran untuk penyelidikan yang tidak ditentukan dan menolak menjelaskan lebih jauh. Perusahaan kapal tanker itu masih belum dapat menghubungi kapten kapal tersebut.
Kantor berita Iran lainnya, FARS dan Tasnim mengatakan awak yang ditangkap di kapal tanker yang disita itu adalah warga negara Korea Selatan, Indonesia, Myanmar dan Vietnam.
Armada Kelima Angkatan Laut Amerika yang berbasis di Timur Tengah berpatroli secara rutin di kawasan itu bersama koalisi pimpinan Amerika yang memantau Selat Hormuz, celah sempit di Teluk Persia yang dilintasi oleh 20 persen kapal pembawa pasokan minyak dunia. Upaya pemantauan serupa yang dipimpin Eropa juga beroperasi di kawasan itu. (Sumber: VOA Indonesia)