Suara.com - Meski baru menjabat sebagai Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau kerap disapa Gus Yaqut didoakan agar bisa maju di Pilpres 2024 mendatang.
Doa tersebut disampaikan oleh advokat Muannas Alaidid di hari ulang tahun Gus Yaqut yang ke-46 pada 4 Januari kemarin.
Melalui akun Twitter @muannas_alaidid, Muannas memiliki harapan besar agar Gus Yaqut bisa menjadi Presiden RI.
"Semoga di tahun 2024 nanti kita doakan antum maju dan terpilih sebagai presiden," kata Muannas seperti dikutip Suara.com, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: Saling Sindir, Natalius Pigai Beri Pesan Mendalam ke Ruhut Sitompul
Dalam cuitannya, Muannas juga memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Ketua Umum GP Ansor tersebut.
"Met milad Gus @ansor_satu sehat selalu dan terus menginspirasi," ungkap Muannas.
Jadi Sorotan Publik
Sejak dilantik menjadi Menteri agama, Gus Yaqut terus menjadi sorotan publik.
Sambutan pertama Gus Yaqut sebagai Menag saat perayaan Natal menjadi perbincangan. Gus Yaqut dinilai sebagai Menag pertama yang tak sungkan menyebut nama Yesus Kristus.
Baca Juga: Diduga Dihina Ruhut Sitompul, Natalius Pigai Beri Balasan Menohok
Pidato berisi ucapan selamat natal tersebut diunggah dalam kanal YouTube Kementerian Agama pada 23 Desember 2020.
Salah seorang warganet dengan akun Hansottawa mengaku sangat tersentuh dengan ucapan natal dari Gus Yaqut yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengganti Fachrul Razi itu tanpa basa basi menyebut nama Yesus Kristus hingga mengutip kata dari Alkitab dalam sambutannya.
Sikap Gus Yaqut tersebut dinilai merupakan sesuatu yang baru dan belum pernah dilakukan oleh Menteri Agama sebelumnya.
"Pertama kali dalam hidup saya mendengar ucapan selamat Natal dari seorang Menteri Agama yang tak hanya basa basi, beliau tak sungkan dalam menyebut nama Yesus Kristus dan menyadur kata dari Alkitab dalam sambutannya," kata akun itu seperti dikutip Suara.com, Jumat (25/12/2020).
Selain itu, Gus Yaqut juga menyatakan akan melindungi Ahmadiyah dan Syiah. Menurutnya, kedua keyakinan tersebut sama di hadapan hukum.
"Oleh karena itu, negara wajib melindungi mereka sebagai warga negara," kata Gus Yaqut.
Artinya, jika ada perbedaan pandangan atau keyakinan, tidak boleh ada alasan kelompok yang paling besar lalu kemudian melakukan persekusi, menghakimi dan sebagainya.
Hal tersebut merupakan sikap dasar yang akan dipegang erat oleh negara, kata Gus Yaqut sapaan Menag.
Jika ada perbedaan pandangan, keyakinan, pendapat di tengah masyarakat terkait hal-hal keagamaan, harus diselesaikan dengan dialog. "Saya sebagai Menteri Agama siap memfasilitasi untuk berdialog," katanya.
Ia juga meluruskan tidak pernah mengatakan bahwa akan mengafirmasi beribadah umat Ahmadiyah dan Syiah.
"Terlepas konteksnya bahwa ini benar atau salah, saya tidak pernah mengatakan itu," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pandangan tersebut keliru dan perlu diluruskan kepada masyarakat karena kurang baik.
Sebagai Menteri Agama, Gus Yaqut akan mendudukkan persoalan tersebut pada prinsip-prinsip dasar yang dimiliki oleh setiap warga negara.