Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain mengetahui insiden itu dan sedang memantau situasinya, kata juru bicara Rebecca Rebarich kepada Reuters.
Insiden penyitaan tersebut terjadi menjelang kunjungan yang diharapkan oleh wakil menteri luar negeri Korea Selatan ke Teheran.
Khatibzadeh mengatakan kunjungan itu akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, di mana para pejabat akan membahas permintaan Iran agar Korea Selatan mengeluarkan dana 7 miliar dolar yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.
Perusahaan Inggris Ambrey mengatakan kapal berbendera Korea Selatan, yang dimiliki oleh DM Shipping Co, telah berangkat dari Petroleum Chemical Quay di Jubail, di Arab Saudi, sebelum ditahan oleh otoritas Iran.
Perusahaan keamanan maritim lainnya, Dryad Global, mengatakan di situs webnya kapal tanker kimia itu "kemungkinan besar telah ditahan oleh pasukan Iran" di Selat Hormuz ketika sedang menuju Fujairah di Uni Emirat Arab.