Sempat Langka di Awal 2021, Pasokan Tahu dan Tempe di Pasar Kembali Normal

Selasa, 05 Januari 2021 | 12:39 WIB
Sempat Langka di Awal 2021, Pasokan Tahu dan Tempe di Pasar Kembali Normal
Pedagang Tahu dan Tempe. (Suara.com/Mohammad Fadil Djailani
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Penampakan sembako yang dijua pedagang di pasar tradisional di kawasan Depok. (Anggi Rizki Govaldi)
Penampakan sembako yang dijua pedagang di pasar tradisional di kawasan Depok. (Anggie Rizki Govaldi)

Mogok Produksi

Sebelumnya, aksi mogok produksi yang dilakukan perajin tahu dan tempe wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi berlangsung sejak Kamis (31/12/2020). Aksi yang dipicu naiknya harga kedelai, akan berakhir pada Minggu (3/1/2021).

Ketua Bidang Hukum Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia Fajri Safii dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/1/2020) mengatakan aksi mogok produksi tersebut terpaksa dilakukan mengingat harga kedelai naik hingga 35 persen.

Menurut dia, saat ini lonjakan harga kedelai mencapai kisaran Rp9.000 sampai Rp10.000. Sedangkan, harga kedelai pada bulan lalu, ungkapnya, hanya di kisaran Rp7.000 sampai Rp7.500.

"Kenaikan harga kedelai sebesar itu menyebabkan para pengrajin tahu mogok produksi karena tidak sanggup lagi membeli kedelai," kata Fajri Safii.

Pekerja mengangkat kacang kedelai saat produksi tahu di salah satu pabrik tahu di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (5/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Pekerja mengangkat kacang kedelai saat produksi tahu di salah satu pabrik tahu di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (5/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Harga Kedelai Dunia Naik

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto menerangkan bahwa harga kedelai dunia meningkat  dikarenakan melonjaknya permintaan kedelai dari Tiongkok kepada Amerika Serikat sebagai eksportir terbesar. 

Tiongkok melakukan permintaan kedelai dua kali lipat dari 15 juta ton menjadi 30 juga ton pada Desember 2020. Permintaan tersebut mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat,
seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah yang juga berimbas kepada pasokan untuk negara importir termasuk Indonesia. 

"Untuk itu perlu dilakukan antisipasi pasokan kedelai oleh para importir karena stok saat ini tidak dapat segera ditambah mengingat kondisi harga dunia dan pengapalan yang terbatas," kata Suhanto dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Suara.com, Senin (4/1/2021). 

Baca Juga: Setelah Langka di Pasaran, Perajin Tahu dan Tempe Mulai Produksi

Kata Suhanto, penyesuaian harga yang dimaksud secara psikologis diperkirakan akan berdampak pada harga di tingkat importir pada Desember 2020 sampai beberapa bulan mendatang. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI