Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling sempurna sebagai rujukan reformasi. Menurutnya inovasi adalah kata kunci.
Sehingga Jokowi meminta civitas akademika Universitas Brawijaya untuk tidak terjebak dalam rutinitas dan harus melalukan cara-cara baru.
"Jangan lagi terjebak dalam rutinitas. Cara-cara baru harus kita kembangkan. Keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan," ujar Jokowi dalam sambutan Dies Natalis ke 58 Universitas Brawijaya Malang, Selasa (5/1/2021).
Karena itu kata Jokowi, pendidikan juga harus dilakukan dengan cara baru.
Baca Juga: Di Kampus Brawijaya, Jokowi Cerita soal Tahun 2020 hingga Vaksin Corona
Menurut Jokowi, mahasiswa harus difasilitasi agar bisa belajar kepada siapa pun.
"Pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru. Mahasiswa harus difasilitas agar bisa belajar kepada siapa saja. Bisa belajar kepada siapa saja. Belajar kepada pelaku industri, bisa. Belajar kepada wirausahawan, silakan. Belajar kepada praktisi pemerintahan, baik. Dan belajar kepada para pelaku-pelaku lapangan lainnya," ucap Jokowi.
Selain itu Jokowi menuturkan kerja sama dengan para praktisi bukan hanya untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa.
"Tetapi juga bisa bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi. Untuk riset dan development di dunia industri dan sekaligus pengembangan ilmu-ilmu murni," kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi kembali menegaskan pendidikan tinggi harus membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh.
Baca Juga: Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Perdana, Tata Caranya Cukup Simpel
Selain itu pendidikan tinggi juga harus memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinnekaan dalam persaudaraan dan persatuan serta Berintegritasi tinggi dan antikorupsi serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi.
"Saya yakin Univeritas Brawijaya mampu memberikan kontribusi besar bagi Indonesia maju yang kita cita-citakan," katanya.