Di akhir utasannya itu, Tirta juga menyertakan sebuah foto dari laman Kementrian Kesehatan yang berisi edukasi vaksin di Indonesia.
"Di sini juga ada. Kalau mau edgy setidaknya melek literasi dikit-dikitlah. Giliran urusan bokep aja bisa jadi satu. Minta bagi link. Set dah," tuturnya tak percaya.

Alhasil, unggahan dokter Tirta pun memanen beragam komentar warganet.
"Sepertinya anak-anak muda yang itu enggak suka baca yang ilmiah dok. Mungkin menurutnya enggak keren, membebani software-nya, mumetan," ujar akun @priharsa.
"Mungkin penolakan vaksin karena pemerintah kurang mensosialisasikan vaksinasi dan kegagalan pemerintah dalam mengkomunikasikan dengan warganya," terang akun @ichfan98.
"Tapi kalau menolak salah satu produk vaksin boleh enggak sih dok? Misal, saya dapat jatah vaksin A tapi saya lebih yakin sama vaksin B dan enggak mau kalau divaksin A," tanya akun @CibadakKeras.
"Monggo aja. Tapi enggak perlu menghina yang edukasi," jawab dokter Tirta.
"Silahkan kalau enggak mau divaksin, tapi kalau kena corona jangan nyusahin minta dirawat difasilitas pemerintah atau minta obat, atau kalau mati bisa nguburin diri sendiri, atau sudah mati keluarga lu jangan ngeklaim asuransi jiwanya," tutur akun @duuuuuuta.
Baca Juga: Viral Dekorasi Pesta Nikah di Gang Sempit, Tetangganya Bikin Publik Iri