Suara.com - Penemuan benda asing yang diduga drone milik China di perairan Selayar, Sulawesi Selatan ditanggapi serius oleh pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati. Kejadian ini dinilai menjadi catatan penting bagi pihak-pihak terkait termasuk Kementerian Pertahanan. Nama Prabowo Subianto pun dikaitkan dengan penemuan ini mengingat tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menhan.
Lewat akun Twitternya, alih-alih menyampaikan kritik pada Prabowo, politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean justru menyentil Fadli Zon. Dalam cuitannya, Ferdinand mempertanyakan objektifitas dan keberanian Fadli untuk menyampaikan kritik terhadap Prabowo, mengingat Prabowo adalah petinggi Gerindra, parpol yang menaungi Fadli Zon.
"Saya belum dengan kritik @fadlizon terhadap @Kemhan_RI @prabowo atas ditemukannya benda mirip drone laut di Selayar Sulsel," tulis Ferdinand di akun Twitter @FerdinandHaean3.
Ferdinand lantas menyindir Fadli terkait kebiasaannya menyampaikan kritik atas kinerja buruk pemerintah. Penemuan drone tersebut seharusnya bisa masuk dalam daftar kritik tersebut.
Baca Juga: Drone Pengintai Milik China Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Tanggap
"Apakah bang Fadli tidak ingin menambahkan itu dalam daftar kinerja buruk pemerintah?" lanjut Ferdinand.
Ferdinand menyebut, keberanian untuk menyampaikan kritik objektiv terhadap Prabowo akan memperlihatkan karakter asli Fadli Zon.
"Objektifitas kritik dan keberanian akan menunjukkan siapa FZ." cuit Ferdinand.
Keberanian Fadli Zon memberikan kritik untuk pimpinan parpolnya, menurut Ferdinand akan dijadikan dasar penilaian publik terhadap Fadli.
"Kalau Fadli Zon objektif, maka ia juga harus berani mengkritik Kemhan. Jangan diam, maka publik akan menilai fadli objektif dgn kritiknya," tulis Ferdinand dalam cuitan yang lain.
Baca Juga: Temuan Drone di Selayar: "Waspada Perang Besar di Laut China Selatan"
Cuitan-cuitan Ferdinand tersebut lantas mengundang beragam tanggapan dari para warganet. Beberapa dari mereka turut menyindir keberanian dan objektivitas Fadli untuk menyampaikan kritik pada Menhan Prabowo.
"Masyarakat Indonesia tau kalo yg terjaring nelayan itu drone laut hanya fadli zonk yang hanya bisa melihat kalo yang dijaeing nelayan itu ikan Tuna sirip kuning," tulis warganet @ben*ot65.
"Tetep aja pak yang salah presidennya orang-orang semacam ini memang mengkritik milih-milih orang," tulis akun @HermaPa**inson.
"Ya nggak berani lah bang sama sesembahannya," tulis akun @Sa**ul_Pung.
Terkait dengan penemuan drone tersebut, Susaningtyas menjelaskan bahwa Kemhan dan TNI tak boleh memandang sebelah mata terhadap kejadian ini. Ia mengingatkan pihak-pihak tersebut untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan ancaman perang besar di Laut Cina Selatan.
"Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL tidak boleh memandang remeh hasil temuan ketiga UUV beberapa waktu yang lalu. Jangan sampai konsentrasi menghadapi Covid-19 kemudian mengurangi Kewaspadaan Nasional terhadap bahaya perang besar di Laut Cina Selatan," ucap Nuning sebagaimana dilansir Antara, Senin (4/1/2021).
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Kemenhan diminta bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk segera memasang underwater detection device (UUD/alat deteksi di dalam laut) di seluruh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan semua selat strategis untuk memantau semua lalu lintas bawah laut, utamanya di Selat Malaka, Laut Natuna, Selat Makassar, Selat Sunda dan Selat Lombok.