Gerindra Dukung Kelompok Intoleran Dibubarkan, Warganet Mention Fadli Zon

Sabtu, 02 Januari 2021 | 13:39 WIB
Gerindra Dukung Kelompok Intoleran Dibubarkan, Warganet Mention Fadli Zon
Fadli Zon umumkan menjaminkan diri untuk penangguhan penahanan HRS. - (YouTube/FadliZonOfficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan, Partai Gerindra mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan kelompok intoleran.

Rahayu melalui akun Twitter miliknya @rahayusaraswati membagikan beberapa tautan pemberitaan mengenai kebijakan tegas partainya itu atas pembubaran kelompok intoleran tersebut.

Namun, pernyataan tegas dari Partai Gerindra tersebut menuai kontroversi. Publik justru beramai-ramai menandai akun anggota DPR RI Fadli Zon.

Pasalnya, Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya belakangan ini terus menyuarakan kecaman terhadap pemerintah yang membubarkan FPI. Ia terus bersuara nyaring menolak FPI dibubarkan.

Sikap Fadli Zon selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut bertolak belakang dengan pernyataan tegas yang disampaikan oleh Rahayu, keponakan Prabowo Subianto.

Topik Gerindra masuk trending topic Twitter
Topik Gerindra masuk trending topic Twitter

Dari pantauan Suara.com, Sabtu (2/1/2021), topik mengenai Gerindra masuk dalam daftar trending topic Twitter. Warganet beramai-ramai mempertanyakan posisi Fadli Zon di Partai Gerindra yang memiliki pandangan berbeda.

Salah satunya akun bernama @pretiwn yang mempertanyakan alasan Fadli Zon menjadi nada sumbang di tubuh partai yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.

"Bang @fadlizon kok beda sendiri?" ucap @pretiwn.

Tak hanya itu, ada pula warganet yang meminta kepada Rahayu untuk memberikan klarifikasi terkait status keanggotaan Fadli Zon.

Baca Juga: Pandangan Berbeda soal FPI Pekanbaru, Ketua RT: Sangat Dekat dengan Warga

Sebab, sikap Fadli Zon selama ini seringkali berbeda haluan dengan Partai Gerindra yang telah menjadi koalisi pemerintahan Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI