Habib Umar menyentuh tanah di atas pusara. Beliau membacakan syahadat sebagai pertanda menuntun mayat yang ada di makam tersebut. Setelah selesai, Habib Ja’far menyambung dengan memimpin doa, Habib Umar pun mengamininya.
“Sudah, dia (mayit) sekarang sudah diam. Dia akan mengabari saudara-saudaranya, bahwa berislam itu enak,” Habib Ja’far mengakhiri pembicaraan di atas makam.
Karena masih merasa janggal, di dalam mobil, Habib Umar mendesak apa rahasia di balik itu semua. “Sudah, pokoknya nanti baik,” jawab Habib Ja’far singkat.
Tidak lama, sejak kejadian tersebut, tidak kurang dari 40 orang yang menyatakan diri masuk Islam dan meminta dituntun syahadat oleh Habib Umar Muthohar.
“Jadi ada yang dari Demak, Kudus, dan lain sebagainya, orang-orang masuk Islam. Saya tidak kenal mereka dan mereka tidak kenal saya,” kenang Habib Umar.
Setelah semua kejadian beruntun itu selesai, Habib Umar mencoba mengabarkan betapa banyak orang yang masuk Islam melalui dirinya.
“Lha kuwi, wonge ngabari dulur-dulure yen mlebu Islam kuwi enak (Nah itu, dia memberi tahu saudara-saudaranya, bahwa masuk Islam itu enak),” tutur Habib Ja’far. Wallahu a’lam. Lahul fatihah!
(Ahmad Mundzir)
Baca Juga: Sosok Habib Jafar Alkaff, Wali Allah yang Memiliki Maqam Majdub