Pandemi Covid-19 Masih Ada, Warga Wuhan Turun ke Jalan Rayakan Tahun 2021

Jum'at, 01 Januari 2021 | 14:48 WIB
Pandemi Covid-19 Masih Ada, Warga Wuhan Turun ke Jalan Rayakan Tahun 2021
Ribuan warga Wuhan rayakan tahun baru 2021.[Weibo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan orang berkumpul dan berdesakan sembari mengenakan masker di jalan-jalan Kota Wuhan untuk menyambut tahun baru 2021, tempat wabah virus corona pertama kali dilaporkan.

Menyadur Evening Standart, Jumat (1/1/2021) sebagian orang-orang di China dapat menikmati malam pergantian tahun 2021, di saat sebagian besar negara menutup dan membatalkan pesta untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Setahun lalu, virus corona dilaporkan di provinsi Hubei, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 1,8 juta orang hingga saat ini.

Wuhan hingga kini belum melaporkan kasus Covid-19 baru yang ditularkan secara lokal sejak 10 Mei, setelah mencabut salah satu lockdown terketat di dunia.

Baca Juga: Drone Kapal Selam Mata-mata China Ditemukan di Laut Indonesia oleh Nelayan

Tidak seperti perayaan tahun baru di tempat lain, penduduk Wuhan turun ke jalan untuk merayakan datangnya tahun 2021.

Anak-anak muda terlihat berdesakan di klub malam dan banyak terlihat berkumpul di depan balai kota Wuhan sembari memegang balon.

Beberapa orang mengatakan mereka berhati-hati, tetapi tidak terlalu khawatir. "Keamanan adalah prioritas," kata Wang Xuemei, seorang warga Wuhan yang bekerja sebagai guru.

"Tidak apa-apa karena tindakan ini tidak diterapkan dengan sangat ketat," tambah teman dan koleganya, Wang Anyu. "Anda masih bisa keluar." tambahnya.

Foto-foto suasana ramai warga wuhan yang berdesakan kemudian langsung viral di media sosial, terutama Weibo, sejenis Twitter versi China.

Baca Juga: China Mengonfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona

Sebelum merayakan tahun baru, warga Wuhan juga sudah terlihat memadati jalan untuk merayakan Halloween, demikian diwartakan The Sun.

Ketika klub malam dibuka kembali awal bulan ini, langsung dipenuhi oleh pengunjung.

Dalam pesan Tahun Baru, presiden China Xi Jinping memuji upaya rakyatnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 di negaranya.

"China berbuat epik dalam memerangi Covid-19 ketika negara mengutamakan warga dan kehidupan dan memerangi epidemi dengan persatuan dan ketekunan. Kebesaran ditempa dalam hal biasa. Pahlawan berasal dari orang-orang. Setiap orang luar biasa!" seru Xi Jinping.

Memberikan penghormatan kepada petugas medis, Presiden Xi Jinping menambahkan: "Mereka mengumpulkan tetesan kekuatan mereka menjadi kekuatan yang luar biasa dan membangun tembok besi untuk melindungi kehidupan."

Di sis lain, China telah mengonfirmasi kasus pertama dari strain mutan Covid-19 yang baru-baru ini terdeteksi di Inggris.

Pasien pertama di China dengan varian virus corona baru adalah seorang wanita berusia 23 tahun yang terbang ke Shanghai dari Inggris pada 14 Desember, kata Pusat Pengendalian Penyakit China.

Dikatakan kasus itu "menimbulkan potensi ancaman besar" bagi upaya China untuk mengekang dan mengendalikan penyebaran virus.

Strain baru - yang menurut para ahli berpotensi menyebar lebih cepat daripada yang asli - telah mendorong pembatasan perjalanan di Inggris oleh lebih dari 50 negara.

Di negara lain, perayaan tahun baru tidak diadakan seramai tahun-tahun sebelumnya dan dengan pengawasan yang ketat.

Kembang api biru dan emas membumbung tinggi ke langit di atas Gedung Opera Sydney seperti yang mereka lakukan setiap Malam Tahun Baru, tetapi tanpa adanya pengunjung.

Tidak ada pertunjukan cahaya yang menerangi Beijing dari puncak menara TV. Singa Lapangan Trafalgar London dibarikade, begitu pula Lapangan Merah di Moskow dan Puerta del Sol Madrid.

Di Roma, orang tidak akan berkumpul di St Peter karena Paus tidak akan memimpin Misa.

Sedangkan London dan Singapura, membatalkan pertunjukan akhir tahun mereka. Paris, Roma dan Istanbul berada di bawah jam malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI