"Pertanyaannya Apakah strain virus ini sudah ada di Indonesia? sampai sekarang kita belum tahu. sampai sekarang kita belum tahu. Karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, harus di sequence genetic information dari virus ini," kata Budi.
Kendati demikian, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan beberapa laboratorium dengan Kementeriat Riset dan Inovasi yang memiliki kemampuan melakukan whole genome sequencing untuk bekerjasama dan bertukar informasi.
"Apa yang kami lakukan di Kementerian Kesehatan? kami akan mengkoordinasikan beberapa laboratorium. Mungkin ada sekitar 11 dari 12 lab di Indonesia bersama menteri BRIN yang memiliki kemampuan untuk genome sequencing untuk bekerjasama, bertukar informasi dan proses kerja," tutur dia.
Lebih lanjut, Budi memastikan bahwa rumah sakit rumah sakit rujukan yang banyak pasien Covidnya mengirimkan sampelnya secara rutin ke jaringan laboratorium tersebut.
"Kami akan memastikan bahwa kita melakukan rutin genome sequencing untuk melihat apakah ada strain baru, dan kita akan selalu bekerja sama dengan lab-lab internasional yang rutin melakukan genome sequencing ini untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di dunia. Karena memang virusnya penyebarannya sudah di tataran dunia," katanya.
Beban nakes
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut peningkatan kasus Covid-19, tak hanya memakan nyawa, melainkan menjadi beban berat bagi tenaga kesehatan.
"Kenaikan kasus tidak hanya memakan nyawa, namun juga memberikan beban yang sangat berat kepada tenaga serta fasilitas kesehatan di Indonesia," ujar Wiku dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Wiku pun memaparkan perkembangan kasus Covid-19 per 29 Desember 2020.
Per hari ini terjadi penambahan kasus positif yang cukup tinggi yakni 7.903 kasus.
Baca Juga: Menkes BGS Prediksi Kasus Covid-19 Melonjak Pertengahan Januari 2021
Sehingga total kasus terkonfirmasi Covid-19 yakni 727.122 kasus