Natalius Pigai: Saya Bukan Cuma Umbar Kata, Tapi Ketua Tim Pembela Ulama

Selasa, 29 Desember 2020 | 13:11 WIB
Natalius Pigai: Saya Bukan Cuma Umbar Kata, Tapi Ketua Tim Pembela Ulama
Natalius Pigai di Tayangan dalam Kanal YouTube Refly Harun (YouTube/ReflyHarun).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai baru saja menyita perhatian usai mengkritik ucapan Natal yang disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

Satu hari setelah melempar kritikan tajam, Natalius Pigai kembali menulis cuitan yang juga menyinggung permasalahan agama. Kali ini, dia menyoroti soal kasus umat Sigi, pembunuhan pendeta dan katekis, serta nasib Gereja Yasmin dan HKBP Filadelfia.

Natalius Pigai mengatakan, tidak perlu mengumbar kata-kata seakan solider untuk merespons kasus-kasus tersebut. Sebab, menurut dia yang paling dibutuhkan adalah langkah-langkah konkrit.

"Tidak perlu umbar kata seakan-akan solider. Ketia umat Sigi, Pendeta dan Katekis dibunuh, Jasmin dan Piladelphia tidak pasti," kata Natalius Pigai mengawali, seperti dikutip Suara.com dari jejaring Twitter miliknya, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga: Cerita Haikal Hassan Soal Mimpi Ketemu Nabi Berbuntut Saling Lapor

"Kemana aja. Kita butuh konkrit," tandasnya menambahkan.

Cuitan Natalius Pigai Soal Kasus Kemanusiaan dan Agama (Twitter).
Cuitan Natalius Pigai Soal Kasus Kemanusiaan dan Agama (Twitter).

Kemudian, Natalius Pigai menegaskan bahwa dirinya bukan cuma sekadar mengumbar kata-kata saja. Lebih dari itu, dia juga mengaku sebagai Ketua Tim Pembela Ulama.

Natalius Pigai mengklaim juga konsen dalam kasus-kasus yang mendera Umat Islam termasuk ulama atas dasar ukhuwah insaniah.

"Saya ini bukan saja umbar kata-kata, tapi Ketua Tim Pembela Ulama, umat Islam, dan kasus-kasus yang mendera mereka atas dasar ukhuwah insaniah," tandasnya.

Natalius Pigai dalam cuitannya menyematkan potret diri disertai narasi berisi soal tidak adanya Islam yang intoleransi, radikal, dan teroris, karena semua berakar dari pemimpin intolenrasi serta radikal.

Baca Juga: Akan Dipolisikan Haikal, Husin: Urusan Mereka Kan Tinggal Dibuktikan Saja

"Di negeri ini tidak ada Islam intoleransi. Tidak ada Islam radikal. Tidak ada Islam teroris. Yang ada adalah cara pandang pemimpin yang intoleransi dan radikal. - Natalius Pigai," bunyi narasi dalam potret tersebut.

Natalius Pigai (Twitter).
Natalius Pigai (Twitter).

Kekinian, kicauan Natalius Pigai tersebut telah diretweets ribuan kali dan menembus lebih dari 5.600 suka dari para pengguna Twitter.

Dalam kolom komentar, publik ramai meninggalkan pesan agar sengketa keagamaan yang berhubungan kemanusiaan segera diselesaikan.

Natalius Pigai Tidak Butuh Ucapan Natal

Eks anggota Komnas HAM, Natalius Pigai mengkritik ucapan natal yang disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Natalius mengklaim tak membutuhkan ucapan natal dari Gus Yaqut.

Kritik tersebut disampaikan oleh Natalius melalui akun Twitter miliknya @nataliuspigai2.

Dalam cuitannya, ia mengunggah foto tangkapan layar sebuah artikel yang mewartakan Gus Yaqut memberikan ucapan natal.

"Saya tegas! Tidak butuh ucapan natal, baik 'tidak tulus' juga 'berlebihan' dari luar Kristiani," kata Natalius seperti dikutip Suara.com, Minggu (27/12/2020).

Natalius meminta agar Gus Yaqut menjalankan agamanya sendiri dengan benar, tak perlu memberikan ucapan selamat natal kepada umat Kristiani.

"Jalankan saja agamamu dengan benar," ungkapnya.

Ia mengaku jarang memberikan respons setiap kali mendapatkan ucapan natal dari orang yang bukan beragama Kristen.

Pasalnya, Natalius menilai perayaan natal masuk dalam forum internum, bukan eksternum.

"Tiap ucapan natal dari non Kristiani jarang saya merespons karena itu dorum internum (urusan kami), bukan forum eksternum (urusan kita)" tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI