Terungkap, Abu Aktor Star Trek Ternyata Diselundupkan ke Luar Angkasa

Abu jenazah James Doohan diselundupkan demi mimpinya beristirahat bersama bintang-bintang.
Suara.com - Keluarga salah satu pemain Star Trek, James Doohan membocorkan rahasia yang sudah mereka simpan selama 12 tahun, yaitu abu jenazah sang aktor yang diselundupkan ke luar angkasa.
Menyadur USA Today Selasa (29/12), mendiang Doohan sangat menginginkan abu jenazahnya disemayamkan di luar angkasa agar bisa dikelilingi bintang-bintang.
"Ayah saya memiliki tiga minat: luar angkasa, sains, dan kereta api. Dia selalu ingin pergi ke luar angkasa," kata salah satu putra Doohan, Chris kepada Times.
Sayangnya, permintaan aktor yang memerankan kepala insinyur Montgomery "Scotty" Scott di serial TV 'Star Trek' itu sulit dikabulkan karena persyaratan yang rumit.
Baca Juga: Mau Liburan 11 Menit ke Luar Angkasa Seperti Katy Perry? Segini Biayanya
Akhirnya, Chris menyelundupkan abu jenazah ayahnya agar bisa dibawa ke stasiun luar angkasa oleh Richard Garriott, pengusaha pertama yang pergi ke luar angkasa sebagai astronot pribadi.
Ia mencetak tiga kartu dengan foto Doohan dan melaminasi masing-masing dengan taburan abu yang disegel di bagian dalam yang tersembunyi. Kartu itu kemudian diselundupkan dalam file data penerbangannya.
Tiga kartu itu kini masing-masing berada di dinding rumah Doohan, dibawa ke luar angkasa oleh Garriott dan satu lagi disimpan secara rahasia di lantai modul stasiun luar angkasa Columbus yang berhasil diselundupkan tahun 2008.
"Sejauh yang saya tahu, tidak ada yang pernah melihatnya di sana dan tidak ada yang memindahkannya," kata Garriott. "James Doohan mendapatkan tempat peristirahatannya di antara bintang-bintang."
Selama 12 tahun, ia Chris dan keluarganya menyimpan rapat rahasia ini namun 12 tahun sudah terlalu lama bagi mereka dan ia memutuskan untuk mengumumkannya.
Baca Juga: Ingin Terbang ke Luar Angkasa seperti Katy Perry? Segini Perkiraan Biayanya
Dalam sebuah cuitan Twitter, ia mengumumkan rahasia ini sambil memposting ulang artikel Times of London yang pertama kali melaporkan berita tersebut.