Suara.com - Orang kaya di Amerika panik karena presiden terpilih Joe Biden akan menaikkan pajak untuk orang-orang yang berpenghasilan tinggi di New York dan California.
Menyadur Inquirer Senin (28/12), orang-orang kaya itu melakukan transaksi besar sebelum akhir bulan. Sambil memanfaatkan waktu yang tersisa, mereka ingin mentransfer kekayaan ke generasi berikutnya tanpa pajak.
Rencananya, Joe Biden akan menaikkan pajak mulai tahun depan dan hal ini membuat sejumlah konsultan keuangan di AS kelabakan. "Kami baru mulai melakukan ini setelah liburan Thanksgiving, dan itu sangat membuat frustrasi."
"Kami tidak mungkin menyelesaikan seluruh permintaan dari klien pada akhir tahun ini," ujar Jonathan Miller, Presiden Miller Samuel Inc., pada hari Senin.
Baca Juga: Kendaraan Dikenai Pajak Progresif? Begini Cara Blokir Secara Online
Laura Zwicker, ketua grup layanan klien swasta di firma hukum Greenberg Glusker, Los Angeles, mengatakan bahwa dia lebih sibuk dari apa yang pernah dia lakukan sebelumnya.
Menurutnya jumlah klien baru datang secara mengejutkan beberapa minggu setelah pemilihan dan kini mereka ingin menyelesaikan transaksi tahun ini.
"Perencanaan estat itu emosional. Klien ingin memanfaatkan undang-undang saat ini, yang telah diinternalisasikan oleh banyak orang yang telah berlaku selamanya," kata Zwicker. "
Undang-undang pajak Republik 2017 yang ditandatangani oleh Donald Trump menggandakan jumlah yang dapat diberikan orang kaya kepada ahli waris tanpa membayar pajak warisan dan hadiah.
Undang-undang itu dan ketentuan hukum lainnya akan berakhir pada 2026, memberi kesempatan pada orang kaya lain untuk bergerak lebih cepat.
Baca Juga: Libur Akhir Pekan, Gedung Pajak Pratama di Lubuklinggau Terbakar