Suara.com - Komposisi menteri baru Jokowi - Maruf Amin hasil reshuffle menuai sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk menggantikan peran Terawan Agus Putranto.
Sorotan itu datang lantaran Budi Gunadi tidak memiliki latar belakang dokter melainkan teknik nuklir.
Padahal, dunia kesehatan saat ini sedang menghadapi persoalan serius sehingga banyak pihak menilai Budi kurang tepat mengemban amanah tersebut.
Pandangan berbeda diungkapkan oleh pakar intelijen Stanislaus Riyanta, yang menilai Budi bukan orang sembarangan.
Menurutnya, dipilihnya Budi oleh Jokowi sudah melalui pertimbangan yang cukup panjang dan matang.
"Presiden saat menentukan Budi Sadikin jelas sudah melakukan banyak pertimbangan dan ini paling tepat. Tetapi memang yang dipersoalkan adalah background-nya sebagai teknik nuklir. Tapi kalau Pak Terawan yang backgroundnya kesehatan saja tidak bisa berarti problem di kemenkes adalah problem manajerial, eksekudi, dan komunikasi dengan masyarakat," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Tagar TV, Senin (28/12/2020).
Stanislaus menambahkan, Terawan sebenarnya sosok yang baik dalam pekerjaannya, hanya saja karena waktu yang tidak tepat membuat dirinya sulit membuktikan diri.

"Pak Terawan bukan buruk ya, Pak Terawan baik. Tetapi mungkin di dalam lingkungan dan situasi yang tidak tepat, jadi kurang maksimal kerjanya,” imbuhnya.
Adapun latar belakang Budi sebagai ahli teknik nuklir, menurut Stanislaus tidak masalah. Sebab, Budi bahkan sukses di dunia perbankan yang sebenarnya juga bukan bidangnya jika dilihat dari latar belakang pendidikannya.
Baca Juga: Ada Intelijen BND ke Markas FPI, Hikmahanto Minta Kemlu Usir Dubes Jerman
Oleh sebab itu, Stanislaus yakin Budi bisa membuat Kemenkes lebih baik lagi terutama dalam memperbaiki citranya di mata masyarakat.