Suara.com - Wakil Presiden Brasil, Hamilton Mourao positif corona. Menyadur Channel News Asia Senin (28/12), Mourao dinyatakan tertular Covid-19 pada Minggu (27/12).
Sebelum Mourao, Presiden Brasil Jair Bolsonaro sudah lebih dulu dites positif untuk virus corona. Namanya kini menambah panjang daftar pejabat Brasil yang terinfeksi.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Mourao mengatakan dia diketahui positif pada Minggu sore. Wakil presiden itu akan menjalani karantina di kediaman resminya, di Jaburu.
Secara terpisah, kementerian kesehatan Brasil pada hari Minggu melaporkan bahwa Brasil mencatat 344 kematian baru Covid-19, dan 18.479 kasus virus corona baru.
Baca Juga: Setelah Brasil, Turki Melaporkan Hasil Uji Klinis Vaksin Sinovac 91% Manjur
Menurut angka kementerian kesehatan, Brasil sekarang memiliki hampir 7,5 juta kasus yang dikonfirmasi, dan total 191.139 kematian akibat virus corona sejak wabah dimulai.
Sebelumnya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyebut vaksin virus corona sangat berbahaya karena bisa mengubah orang jadi buaya.
Menurut laporan Independent, Bolsonaro menyebut vaksin itu juga bisa membuat wanita menumbuhkan rambut wajah dan pria berbicara dengan suara seperti wanita.
"Dalam kontrak Pfizer, sangat jelas: 'Kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun.' Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda," kata Bolsonaro tentang vaksin Covid-19.
"Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang perempuan mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara feminin, mereka [Pfizer] tidak akan ada hubungannya dengan itu."
Baca Juga: Efek Pandemi, Mercedes-Benz Tutup Pabrik Berteknologi Tinggi di Brasil
Bolsonaro yang sembuh dari Covid-19 pertengahan tahun ini, ngotot tidak akan menerima vaksin dalam beberapa kesempatan. Bahkan telah menyatakan bahwa orang-orang harus diizinkan menolak suntikan.
"Beberapa orang mengatakan bahwa saya memberikan contoh yang buruk. Tetapi kepada orang-orang mengatakan ini, saya beri tahu bahwa saya sudah tertular virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?" katanya.